Tidak butuh lama bagi seorang Billie Eilish untuk meledak. Waktu itu saya pernah mem-posting foto saya yang iseng memakai wig putih dan salah satu follower saya di Twitter berkomentar apakah saya sedang cosplay jadi Billie Eilish. Saya membalas dengan 'Siapa Billie Eilish?'
Dua bulan kemudian saya mendengarkan Bury A Friend, salah satu lagu Billie Eilish dari album When We All Fall Asleep, Where Do We Go? dan selanjutnya seluruh dunia mengetahui secara resmi siapakah Billie Eilish. Bad Guy muncul dimana-mana dan dia menjadi musisi termuda yang panen Grammy pada tahun 2019.
Kalau Anda mendengarkan EP Billie Eilish yang dirilis sebelum album pertamanya, Dont Smile At Me, Anda mungkin tidak perlu menonton dokumenter ini untuk tahu bahwa dia adalah jenius dalam bermusik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: I Care A Lot: Kisah Amoral yang Seru! |
Tapi jika Anda ingin tahu apa yang terjadi dengan orbit di sekitar Billie Eilish, bagaimana cara dia berproses dan apa mimpi buruk yang membuatnya terus berkarya, Billie Eilish: The World's A Little Blurry adalah sebuah tontonan wajib.
Film yang disutradarai oleh R. J. Cutler ini dimulai dengan Billie Eilish yang berusia 13 tahun membuat dan menyanyikan lagu Ocean Eyes. Lagu yang membuatnya langsung menjadi salah satu musisi kesayangan internet. Dari sana penonton kemudian diajak untuk mengintip bagaimana Billie dan kakaknya, Finneas, membuat album pertamanya. Disini Anda akan melihat bagaimana adik dan kakak ini berkreasi untuk membuat album tersebut.
Bagaimana Finneas berusaha keras untuk meyakinkan Billie terus mengerjakan lagu sesuai dengan schedule karena mereka sudah mempunyai jadwal rilis. Bagaimana Billie yang sangat perfectionist tahu rekaman mana yang menurutnya baik atau buruk.
![]() |
Ke-perfectionist-an Billie sebenarnya tidak terbatas pada pembuatan lagu. Dalam proses pembuatan video klip When The Party's Over, Billie terlihat tidak puas dengan kerja si sutradara sehingga di akhir syuting dia mengatakan dengan keras kepada kakak dan ibunya bahwa mulai dari sekarang dia akan menyutradarai semua video klipnya.
Hubungan antara Billie bersama keluarganya inilah yang juga menjadi pondasi terkuat dokumenter ini. Billie tahu dari awal bahwa semuanya harus dikerjakan sesuai dengan standar dia dan cara orang-orang di sekitarnya mengamini hal ini adalah salah satu hal yang menarik dalam dokumenter ini.
Jujur saja appeal terkuat dari dokumenter ini, yang membuatnya berbeda dari dokumenter-dokumenter musik lainnya adalah si tokoh utamanya. Orang-orang di sekitar Billie Eilish dimulai dari kedua orang tuanya dan kakaknya tahu bahwa Billie Eilish adalah seseorang yang mempunyai bakat luar biasa dalam bidang musik.
Billie tahu dia menyukai ini tapi seorang Billie Eilish adalah seorang remaja yang bergelut dengan depresi dan penyakit Tourettes dan berbagai anxiety lainnya. Inilah yang akhirnya membuat Billie Eilish menarik dan akhirnya menjadi seorang superstar.
Ini tentang seorang musisi yang menolak mengikuti arus. Ini tentang seorang musisi yang tidak takut untuk mengeluarkan semua isi kepalanya yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan. Dan itulah sebabnya hubungannya dengan fansnya adalah sebuah simbiosis yang baik.
Dengan durasi yang lumayan panjang (2 jam 20 menit), Billie Eilish: The World's A Little Blurry menyediakan semua momen dari yang menggemaskan (Billie Eilish akhirnya ketemu dengan cinta pertamanya, Justin Bieber), kocak (Billie Eilish tidak tahu kalau Orlando Bloom pacar Katy Perry adalah pemeran Will Turner dari serial Pirates of the Caribbean) sampai mengharukan (bagaimana Billie patah hati, menghadapi anxiety sebelum manggung dan lain-lain).
Anda memang tidak butuh untuk mendengarkan semua lagu Billie Eilish untuk tahu betapa uniknya musisi muda ini. Dengan Billie Eilish: The WorldΓs A Little Blurry, si penyanyi muda ini menunjukkan bahwa dia baru saja mulai dan tanda stop masih jauh sekali.
Billie Eilish: The World's A Little Blurry dapat disaksikan di Apple TV+
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
(doc/doc)