Michael Bay dan Netflix akhirnya bergabung. Banyak orang sudah menanti ini sudah lama. Karena kalau Anda mau sok-sokan analisa, film-film Michael Bay adalah apapun yang diharapkan oleh Netflix di perpustakaannya.
Michael Bay memang bukan Bong Joon-ho yang bisa membuat film seperti Parasite yang penuh dengan social commentary. Atau bahkan potret jujur pernikahan dan percintaan seperti yang dilakukan Noah Naumbach di Marriage Story.
Tapi Michael Bay tahu bagaimana cara menghibur penontonnya. Slow motion shot, musik hingar bingar dan jangan lupakan mobil melayang di udara. Semua hal itu sudah pernah Anda saksikan di film-film dia seperti Bad Boys dan sekuelnya, The Rock, Armageddon, Pearl Harbor, The Island, semua seri Transformers dan 13 Hours.
Semua hal tersebut hadir kembali dalam film terbarunya, 6 Underground. Dan percayalah, kalau Anda fans Michael Bay Anda pasti akan menontonnya.
Pelopornya adalah One (Ryan Reynolds, yang sepertinya muse dari penulisnya karena ia telah membintangi lima dari sembilan skrip yang telah ditulis penulis skripnya sejauh ini.
![]() |
Lima proyek terrsebut termasuk adaptasi Clue yang masih belum ada jadwal rilis), seorang miliuner yang menjadi orang kaya karena teknologi magnet yang ia buat. One berkata bahwa dia muak menjadi kaya dan tidak melakukan apa-apa.
Dalam sebuah aksi pencitraan yang ia lakukan di negara bernama Turgistan beberapa tahun lalu, One melihat si presiden Rovach (Lior Raz) bertindak seenaknya menyiksa warganya dengan gas kimia.
One yang tadinya bodo amat langsung terbakar semangat humanitariannya. Ia pun segera mengumpulkan tim.
Seperti halnya karakter-karakter Ryan Reynolds lain, One mempunyai trust issues yang kuat. Itu sebabnya timnya tidak diberi nama. Mereka harus pura-pura mati untuk bebas merdeka melakukan "tugas mulia" yang mereka lakukan untuk menyelamatkan warga-warga yang tertindas dari para diktator.
Ada Two (Melanie Laurent) yang sangat sadis dan tidak malu-malu mencongkel mata orang untuk melanjutkan misi. Ada Javier (Manuel Gardia-Rulfo) yang kedapatan menjadi lelucon disini karena celetukan atau observasinya yang aneh disamping sangat ahli berkelahi.
Ada Four (Ben Hardy) yang bisa parkour semudah membalikkan kepala tangan. Ada Five (Adria Arjona), seorang dokter cantik yang bisa mengoperasi orang di dalam mobil yang sedang kebut-kebutan di tengah jalan di Florence, Italia. Ada Six (Dave Franco) yang ahli menyetir.
Ketika salah satu mereka meninggal di adegan kejar-kejaran tanpa henti yang menjadi pembuka 6 Underground, One akhirnya merekrut Seven (Corey Hawkins) yang ternyata tidak hanya berfungsi sebagai sniper yang handal tapi juga menjadi standar kemanusiaan di grup ini.
![]() |
Seven yang selalu mengingatkan ke One bahwa grup ini adalah keluarga. Anda tahulah, seperti apapun yang pernah dipidatokan Vin Diesel di semua seri Fast and Furious.
Yang paling asyik dari menonton sebuah caper film adalah melihat bagaimana orang-orang yang sangat ahli dalam bidangnya bergerak secara padu untuk melaksanakan tugasnya.
Itulah kenapa menonton trilogi Ocean's sangat seru. Itu juga kenapa serial Fast and Furious berubah genre dari film kebut-kebutan menjadi caper film. 6 Underground juga bukan pengecualian. Melihat orang-orang yang sangat ahli berkelahi, mengemudi, memukuli orang atau meloncati gedung dari ketinggian tanpa beban adalah
sensasi yang menyenangkan. Sayangnya 6 Underground tidak memberikan tantangan yang setara dengan keahlian karakter-karakternya. Semuanya berjalan dengan mudah. Hampir semua rencana berjalan seperti dengan semestinya.
Tapi itu pun ternyata tidak mengurangi keasyikan 6 Underground. Karena apa? Karena Michael Bay tetap menghibur penonton dengan semua magic trick yang selalu ia lakukan di film-filmnya.
Anda mau adegan kejar-kejaran? Film ini dibuka dengan 15 menit adegan balapan tanpa henti. Anda mau adegan seksi? Semua orang disini seksi. Cowoknya harus six pack dan tampan. Ceweknya harus seksi kalau memakai pakaian dalam atau bahkan saat menembak musuh mereka.
![]() |
Anda mau adegan aksi spektakuler? Tunggu sampai tim ini sampai di Hong Kong dan mencoba menculik Murat (Peyman Maadi), adik dari karakter antagonis yang dipercaya akan membuat negara Turgistan menjadi lebih baik.
Jadi jawaban singkatnya adalah apapun yang ada di 6 Underground memang sudah pernah Anda lihat sebelumnya. Dengan bujet 150 juta dollar, film ini menunjukkan semua yang Anda mau dari semua film Michael Bay. Lengkap dengana adegan helikopter (atau pesawat) berjalan dengan latar belakang matahari yang sedang tenggelam.
Tentu saja Anda tidak akan mendapatkan sesuatu yang lebih. Tidak ada social commentary. Yang dilakukan oleh para karakter-karakternya sangat random. Backstory para karakternya tidak ada yang masuk akal.
Musiknya muncul seperti playlist Spotify orang-orang yang sedang olahraga yang sepertinya mencintai The Score atau Muse. Dan gambar-gambar dari sinematografer Bojan Bazelli muncul setiap 3 detik per frame oleh editor William Goldenberg, Roger Barton dan Calvin Wimmer. Singkatnya seperti semua film-film Michael Bay lainnya.
Di akhir film 6 Underground menunjukkan pertanyaan apakah Anda menikmati film ini atau tidak. Karena baik Michael Bay dan duo penulisnya memberikan ilusi bahwa jikalau Anda mencintai aksi Ryan Reynolds and co di film ini, Bay bisa saja membuat sekuelnya.
Tapi saya rasa pertanyaannya justru lebih ke: di tahun 2019, masihkah Anda menyukai film-film Michael Bay yang sama sekali tidak berkembang? Kalau jawabannya iya, 6 Underground siap setia menemani Anda di ruang tamu Anda.
'6 Underground' bisa disaksikan di Netflix.
(ass/ass)