'Untuk Rena': Manis Namun Kurang Menggigit

'Untuk Rena': Manis Namun Kurang Menggigit

- detikHot
Jumat, 07 Okt 2005 18:14 WIB
Jakarta - Dulu Riri Riza pernah sukses membuat anak-anak jatuh cinta dengan 'Petualangan Sherina'. Lewat 'Untuk Rena', Riri mencoba untuk melakukan hal yang sama. Sayang film manis ini kurang menggigit untuk anak-anak. Agak terlalu berat.Alkisah seorang anak bernama Rena (Maudy Ayunda) sejak kecil tinggal di panti asuhan bernama 'Rumah Matahari'. Setiap minggunya ada jadwal khusus kunjungan calon orangtua. Untuk memikat hati, para penghuni panti berkumpul menyanyikan sebuah lagu yang dikomandoni oleh pengasuh mereka, Ibu Tia (Karlina Inawati).Kunjungan calon orangtua selalu berlangsung kacau-balau karena ulah Rena dan ganknya, Hamdani (Raja Khalil Jibran), Sri (Afifah Isykarima), Kenny (Sally Ann Gething) dan Topan (Aldy Zulfikar). Melepas hamster yang dibilang tikus agar semua orang panik, ngompol di celana bareng-bareng sampai main petasan, dilakukan untuk mengurungkan niat calon orangtua mengangkat salah satu dari mereka menjadi anak.Semua keusilan di atas, idenya tak lain datang dari sosok Rena. Gadis berusia 11 tahun itu, tidak mau kehilangan semua teman-temannya yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri.Syahdan menjelang Ramadan, datang seorang tamu misterius bernama Yudha Narendra (Surya Saputra). Dibilang misterius karena Ibu Tia tidak memberitahukan secara gamblang maksud kedatangan Yudha. Rena dan ganknya pun jadi bertanya-tanya. Yang terbersit di pikiran Rena, jangan-jangan Yudha ini datang untuk mengambil salah satu dari mereka. Apalagi ia terlihat dekat dengan Hamdani, bocah kecil yang sangat menggemaskan.Rena pun mengambil langkah agar teman-temannya tak terpikat pada kebaikan Yudha. Ia mengultimatum, Hamdani, Sri, Kenny dan Topan supaya tak dekat-dekat dengan pria gagah itu.Namun apa mau dikata, sosok Yudha ternyata memang mampu memikat hati mereka. Kesigapannya membetulkan kran air yang rusak, membangun kolam ikan dan mengajak anak-anak ke taman bermain membuat semua penghuni panti menyukainya, termasuk Rena.Melihat Rena dalam film ini kita akan ingat bagaimana lincahnya Sherina berlakon dalam 'Petualangan Sherina'. Dengan berbagai nyanyian yang mengiringi sepanjang film, anak-anak pun jatuh cinta dengan sosok Sherina dan segala hal yang ada dalam film tersebut.'Untuk Rena' sebenarnya bisa mengulang sukses yang sama, seandainya saja digarap lebih ringan. Sebagai tontonan untuk anak, terlalu banyak dialog serius yang dibangun beberapa tokoh dewasa dalam film itu.Porsi adegan ngobrol antar tokoh yang lebih banyak ketimbang tingkah laku ceria para bocah cilik juga bisa membuat anak-anak bosan duduk di kursi bioskop. Mereka mungkin akan mengoceh sendiri atau mulai menanyakan apa yang tokoh itu bicarakan.Seperti yang Riri Riza katakan, film terbarunya ini adalah sebuah film keluarga. Makanya agar anak-anak tak bingung dan bosan dengan jalan cerita, para orangtua harus duduk menemani anak-anak di bioskop.Terlepas dari terlalu beratnya 'Untuk Rena' bagi anak-anak, film ini sangat pas diputar di bulan Ramadan. Banyak hal yang bisa diambil dari karya terbaru Miles Production ini. Mulai dari nilai kebersamaan hingga semangat gotong royong. Tak hanya itu, penonton juga diajak menikmati indahnya pemandangan Jawa Barat serta alunan musik etnik garapan Djaduk Ferianto dan swing buatan grup band Mocca. Warna-warni film 'Untuk Rena' patut mendapat acungan jempol. Film yang menelan dana Rp 3.5 miliar itu diputar mulai 13 Oktober 2005. (eny/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads