Red Eye: Ketegangan di Atas 30 Ribu Kaki
Rabu, 24 Agu 2005 15:03 WIB

Jakarta - Ketakutan Lisa Reisert akan penerbangan semakin bertambah setelah dirinya mengalami pengalaman traumatis di atas ketinggian 30 ribu kaki. Nyawa dua orang penting, ayahnya dan seorang pejabat bergantung pada sebuah telepon yang dilakukannya dari atas pesawat. Setelah menghadiri pemakaman neneknya di Dallas, Lisa Reisert (Rachel Mc Adams) harus kembali ke hotel tempat ia bekerja di Miami. Karena harus kembali bertugas keesokan harinya maka Lisa terpaksa mengambil penerbangan malam dan sampai di pagi hari atau yang sering disebut red eye flight. Perjalanan Lisa tak berjalan mulus karena ada gangguan cuaca yang menunda penerbangannya. Selama menunggu, Lisa bertemu seorang pria di cafe yang bernama Jackson Ripner. Tak disangka, pria tersebut juga duduk di sebelah Lisa dalam pesawatnya menuju Miami. Awalnya Lisa senang karena memiliki teman bicara yang mampu meredakan keresahannya akan ketinggian. Namun semua itu berubah ketika Jackson menunjukkan jati diri aslinya. Ia adalah suruhan sebuah kelompok yang bertujuan untuk membunuh seorang pejabat Homeland Security. Pejabat tersebut akan menginap di hotel tempat Lisa bekerja. Di tengah kepanikannya, Lisa diminta untuk menelepon rekannya, Chyntia untuk memindahkan kamar tempat rombongan pejabat itu menginap. Tujuannya, agar rencana pembunuhan bisa berjalan lebih mulus. Jika tak dituruti, seorang pembunuh bayaran sudah bersiap di depan rumah ayah Lisa untuk menghabisi nyawa sang ayah tercinta. Lisa dihadapkan pada dilema profesi dan pribadi. Satu langkah yang salah akan membahayakan ayahnya atau membunuh karirnya di hotel tersebut. Film garapan sutradara Wes Craven itu bergenre drama psikologis. Selama setengah awal film ketegangan dan konflik belum terlalu mengikat penonton untuk tetap duduk di kursi. Namun mendekati akhir film, alur cerita berubah menjadi cepat dan cukup menegangkan. Dibanding film-film jawara box office, kisah yang mengambil setting di Los Angeles Amerika itu memang bukan film papan atas. Namun untuk kategori film kelas menengah, film ini cukup menarik untuk dinikmati dan alur ceritanya cukup mampu membuai penonton untuk merasakan ketegangan emosional yang tengah dihadapi Lisa. (fta/)