'Resident Evil: The Final Chapter': Aksi Milla Jovovich Bertahan Hidup

'Resident Evil: The Final Chapter': Aksi Milla Jovovich Bertahan Hidup

Candra Aditya - detikHot
Jumat, 27 Jan 2017 13:16 WIB
Foto: imdb
Jakarta - Sejak dirilis pertama kali pada 2002, serial 'Resident Evil' memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi para penggemar film. Saat itu, film zombie meskipun jumlahnya sudah banyak, penonton disuguhi sesuatu yang baru yakni pahlawan seksi dengan zombie kelaparan. Meskipun secara kualitas 'Resident Evil' tidak mempersembahkan tontonan yang luar biasa, namun film tersebut tetap memberikan kesan yang baik.

Sekuel pun langsung segera diberi lampu hijau. Dimulai dengan 'Apocalypse' pada 2004 yang menjanjikan plot yang sesuai dengan mitologi dalam game, kemudian berturut-turut 'Extinction' (2007), 'Afterlife' (2010), 'Retribution' (2012) dan kini jilid terakhirnya, 'The Final Chapter'.

Plot 'The Final Chapter' tidak membingungkan. Malah, ini mungkin plot 'Resident Evil' yang paling sederhana: untuk menyelamatkan umat manusia yang tersisa, Alice (Milla Jovovich) harus berangkat dari Washington ke Racoon City untuk mendapatkan obat dari T-Virus. Sepanjang perjalanan Alice harus berhadapan dengan berbagai macam hambatan seperti korporat Umbrella dengan makhluk-makhluk kreasinya, dan tentu saja para zombie kelaparan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jarak lima tahun antara 'Retribution' dengan 'The Final Chapter' memberikan banyak pintu bagi pembuat film lain untuk berkreasi sendiri atas tontonan zombie. Penonton sekarang sudah terbiasa dengan aksi berdarah-darah seperti yang ditunjukkan dalam serial 'The Walking Dead'. Kemudian ada Brad Pitt yang menunjukkan bahwa zombie bisa menembus tembok tinggi dalam 'World War Z'. Terakhir, Korea menggabungkan antara 'Snowpiercer' dengan film zombie dalam 'Train To Busan'.

Ketertinggalan zaman 'Resident Evil' membuat premis film ini agak sedikit mengkhawatirkan. Namun ternyata memang itu yang dilakukan oleh sang sutradara dan penulis, Paul W. S. Anderson. Ia tahu bahwa franchise ini bukan lagi soal zombie kelaparan. Melainkan, aksi Milla Jovovich untuk bertahan hidup. Memegang teguh sosok Alice, 'The Final Chapter' terbukti menjadi tontonan yang cukup menghibur meskipun tidak lantas berubah menjadi cerdas.

Film ini masih dipenuhi dengan berbagai klise dan dialog-dialog ringan. Selain Ali Larter—yang kembali berperan sebagai Claire Redfield—hampir tidak ada pemain yang bisa tampil memikat. Ruby Rose yang kemarin sempat menjadi bro Vin Diesel yang baru dalam 'XXX: The Return of Xander Cage' juga tampil hambar. Tapi, memang film ini berpegangan erat pada sosok Alice.

Setelah enam film, tidak ada lagi yang bisa memerankan dia selain Milla Jovovich. Dengan ekspresi muka kaku, sikap yang selalu siap siaga dan keahliannya untuk mengucapkan dialog ringan menjadi bisa diterima, Jovovich menjadi satu-satunya alasan 'The Final Chapter' terasa menyenangkan. Bahkan dengan editing super-cepat dan musik yang begitu hingar bingar, Jovovich tetap bisa meyakinkan penonton bahwa aksi Alice kali ini akan memuaskan.

Anderson berhasil dalam beberapa adegan menegangkan. Semua adegan yang melibatkan Alice akrobat dan membunuhi orang juga asyik. Sayangnya semuanya terasa generik. Apa yang dilakukan Alice di sini tidak ada bedanya dengan apa yang dia lakukan di film-film sebelumnya. Jika memang sub-judul film ini benar, maka 'The Final Chapter' adalah penutup yang cukupan untuk serial yang tidak disangka akan bertahan begitu lama. Tapi jika mereka masih lanjut, Anderson mungkin harus punya trik lain selain mengeksploitasi talenta Milla Jovovich.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.



(mmu/mmu)

Hide Ads