'Dirty Grandpa': Komedi Kosong Pria-pria Mesum

'Dirty Grandpa': Komedi Kosong Pria-pria Mesum

Candra Aditya - detikHot
Rabu, 24 Feb 2016 14:02 WIB
Jakarta -

Jason Kelly (Zac Efron) adalah seorang pengacara muda yang siap mengukuhkan cintanya kepada sang kekasih, Meredith Goldstein (Julianne Hough, tampil semenyebalkan karakternya), seminggu lagi. Namun, ketika kakeknya, Dick Kelly (Robert De Niro) meminta dia untuk mengantar ke Florida untuk urusan plesiran, Jason tidak bisa menolak. Sang kakek baru saja kehilangan istrinya setelah berjuang melawan kanker. Jason pun berangkat dengan setengah hati.

Perjalanan ini sudah mulai tidak beres ketika Jason menemukan orang tua itu bermasturbasi dengan santai ketika sang cucu menjemputnya. Belum lagi deretan kata kotor yang keluar dari mulutnya setiap beberapa detik. Sikapnya yang acuh juga membuat Jason semakin mempertanyakan akan sosok kakek yang selama ini dia kenal. Puncaknya adalah ketika Jason dan Dick bertemu dengan Shadia (Zoey Deutch, sama sekali tidak inspiring) yang merupakan mantan teman sekolah Jason di kelas fotografi. Sementara Jason sibuk terjebak nostalgia, teman Shadia yang bernama Lenore (Aubrey Plaza yang terlalu komit dengan perannya yang miring) memberi perhatian besar kepada si kakek. Setiap saat Lenore tidak hentinya menggoda dan menunjukkan peringatan keras bahwa dia sangat bernafsu dan ingin ditiduri oleh lelaki tua itu.

Dua pria beda usia itu kemudian berakhir di Daytona. Jason berakhir tanpa busana di pinggir pantai, dicolek napi di penjara dan berbagai macam narkoba yang dia konsumsi selama perjalanan. Tapi, perjalanan sarat dengan maksiat itu akhirnya membawanya pada kenyataan yang ingin ditunjukkan si kakek kepada si cucu: bahwa masa depan adalah kita yang menentukan, bukan orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Dirty Grandpa' bisa saja menjadi film komedi kasar yang menginspirasi dan menghibur. 'The Hangover' melakukannya, dan berakhir dengan pendadapat ratusan juta dollar, para bintang film yang naik kelas menjadi bintang kelas A dan Golden Globe sebagai Film Terbaik Komedi. Kenyataannya, film yang disutradarai oleh Dan Mazer dan ditulis oleh John Phillips ini begitu bodoh sehingga tembok putih pun terlihat lebih punya narasi ketimbang 102 menit alur kisah ini.

Skrip yang ditulis oleh John Phillips tidak hanya dipenuhi dengan banyak klise yang bisa ditebak―kekasih yang menyebalkan, cem-ceman yang menjanjikan, masa lalu yang terkubur, rekonsiliasi yang sudah pasti terjadi, sang karakter utama yang akhirnya tersadar semua kesalahannya 10 menit sebelum film berakhir―tapi juga aneka lawakan malas yang bertebaran sepanjang film. Kekasaran dalam film ini justru terasa memalukan daripada lucu. Belum lagi bagaimana cara si penulis skrip menggambarkan sosok pria dan wanita dalam film ini. Ibaratnya, para pria di film ini hanya peduli dengan otot dan penampilan sementara para wanitanya tampil sebagai mbak-mbak "gengges" tukang kontrol atau wanita gampangan.

Sementara itu, sang sutradara Dan Mazer semakin mengukuhkan label kacau dengan penyutradaraannya yang tidak jelas arahnya. Zac Efron resmi hanya berfungsi sebagai mas-mas yang akan siap menunjukkan badannya yang bagus berotot setiap kali ada kesempatan muncul. Aktor senior legendaris Robert De Niro kebagian peran sebagai orang tua yang lupa diri yang membuat penonton lupa bahwa dia adalah pemenang Oscar.

Tapi meskipun begitu, ada momen menarik dalam film ini ketika karakter Dick berdiri dan membela teman Lenore yang bernama Bradley (Jeffrey Bowyer-Chapman) yang merupakan seorang gay. Intinya, dalam film paling seksis dan tolol seperti 'Dirty Grandpa', filmmaker-nya punya dedikasi untuk menunjukkan bagaimana kita sebagai makhluk sosial menghadapi perbedaan.

Film ini memang begitu tolol. Ada beberapa momen yang akan membuat Anda tertawa dan nyengir. Tapi, itu tidak sebanding dengan betapa kosongnya isi film ini sebenarnya. Tidak ada yang salah dengan menikmati film ini. Bagi Anda pecinta film komedi dewasa, 'Dirty Grandpa' masih bisa untuk Anda nikmati dengan catatan bahwa Anda tidak menginginkan hal lebih, dan menurunkan beberapa derajat IQ saat Anda menontonnya.

Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.

(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads