Keadaan mulai sedikit menarik ketika ada orang-orang misterius mendatangi tempat kerja Howell dan mencoba untuk membunuhnya. Howell, entah mendapatkan mukjizat dari mana, ternyata bisa melumpuhkan para penyerangnya tersebut dengan begitu mudah dan tanpa sedikit pun lecet di tubuhnya. Phoebe jelas terheran-heran dengan itu. Howell sendiri juga tak bisa menjelaskan kenapa dia mampu melakukan hal-hal tersebut.
Kemudian datanglah Victoria Lasseter (Connie Britton), seorang agen CIA yang ternyata dulunya merekrut Howell untuk menjadi agen rahasia. Lasseter-lah yang mempunyai ide untuk membentuk sekelompok agen mematikan yang secara penampilan tidak meyakinkan agar bisa mengelabui musuh dengan mudah. Masalahnya sekarang, Adrian Yates (Topher Grace) berusaha keras untuk membasmi semua agen buatan Lasseter itu. Kini, Howell dan Larson harus menyelamatkan nyawa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nourizadeh yang membuat debut penyutradaraan layar lebar dengan βProject Xβ menawarkan adegan-adegan aksi over-the-top dengan bumbu komedi yang cukupan. Agak tidak seimbang memang. Di beberapa adegan Nourizadeh bisa membuat Anda tertawa dengan kekonyolan karakter utamanya, namun di beberapa adegan terasa begitu generik.
Max Landis, sang penulis skrip, memang memiliki ide yang brilian dengan membuat seorang agen CIA mematikan yang doyan βgiting". Landis sudah membuktikan bahwa dia bisa menekan tombol restart terhadap sebuah genre yang sudah universal. Dalam βChronicleβ ia mempersembahkan gabungan antara superhero, coming-of-age story dengan gaya mockumentary. Hasilnya sensasional. Sayangnya usahanya kali ini untuk menekan tombol yang sama, jauh dari harapan.
Landis kebingungan, salah arah dan kurang fokus dalam menceritakan kisahnya. Porsi antara aksi, komedi, percintaan dan drama dalam βAmerican Ultraβ begitu random sehingga susah untuk bisa fokus terhadap satu hal. Tokoh antagonisnya yang diperankan oleh Topher Grace juga tidak memiliki kharisma atau katalis yang meyakinkan untuk membuat penonton peduli terhadap serangan-serangannya. Hasil akhirnya, film ini kehilangan potensinya namun juga begitu mudah untuk dilupakan.
Memang ada hal-hal yang mencuri perhatian. Seperti hubungan antara Eisenberg dengan John Leguizamo sebagai bandar yang kocak. Serangan yang terjadi ketika Eisenberg dan Stewart bersembunyi di rumah Leguizamo dan adegan sensasional di kantor polisi. Namun pada akhirnya, Anda akan sadar bahwa pada kenyataan, seperti karakter utamanya, βAmerican Ultraβ kekurangan fokus untuk membuat filmnya menjadi maksimal.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)











































