Konselor tanpa nama itu berkenalan dengan pengusaha nyentrik, Reiner (Javier Bardem). Siang hari Reiner mengurus sejumlah bisnis legal seperti klub malam. Tapi, ia juga memiliki bisnis sampingan distribusi narkoba yang bekerjasama dengan kartel di Meksiko.
Reiner tak hanya nyentrik seperti penampilannya. Hobinya memelihara dua ekor cheetah (yang sering dibawa di belakang mobilnya) dan menyaksikan mereka berburu makanan di gurun sambil menikmati indahnya sunset bersama sang kekasih yang tak kalah unik, Malkina (Cameron Diaz).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malkina tak memiliki rasa empati, pathological liar dan sociopath. Ia dengan mudahnya membuat Reiner terpaku sekaligus ngeri ketika diberi pertunjukan live dirinya bercinta dengan mobil Ferrari Reiner.
Konselor yang ingin memulai bisnis haramnya dengan masuk ke jaringan Reiner, sebetulnya masih berada dalam keraguan. Namun iming-iming untung jutaan dollar dan sifat tamak mengalahkan rasa takutnya dan melupakan risiko yang mengikutinya.
Padahal, Reiner sendiri sudah mengingatkan Konselor maupun dirinya sendiri bahwa dalam bisnis ini, kematian hanyalah lelucon bagi para kartel.
Sutradara Ridley Scott dan penulis skenario Cormac McCarthy sangat pelan membangun plot mereka. Satu persatu karakter utama diperkenalkan dengan dunianya, dan kaitannya dengan karakter lain yang masih samar-samar.
Bintang sekelas Brad Pitt saja baru masuk di sekitar 20 menit sebagai penghubung antara Reiner dan para bos kartel yang tanpa pernah menampakkan wujudnya. Semua serba samar-samar, dan semakin menarik rasa penasaran. Dan tentunya, berujung pada konspirasi tingkat tinggi yang mengejutkan serta tak terduga.
'The Counselor' mungkin tipikal film yang kurang menghibur bagi beberapa penonton. Namun film ini mengandung nilai-nilai kehidupan dan dialog sarat makna untuk mengajak penontonnya berpikir.
(ich/kmb)