'Hansel dan Gretel' muda (Cedric Eich dan Alea Sophia Boudodimos) ditinggalkan oleh orangtua mereka begitu saja di tengah hutan. Mereka kebingungan, tersesat dan kelaparan. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah gubuk unik di tengah hutan. Gubuk itu terbuat dari permen. Mereka masuk, dan seorang penyihir yang menyeramkan siap menangkap dan memangsa keduanya.
Tapi, Hansel dan Gretel bukanlah anak kecil biasa. Mereka menyerang kembali sang penyihir dan membakarnya sampai binasa. Karena itulah, Hansel dan Gretel dewasa (Jeremy Renner dan Gemma Arterton) berubah menjadi witch hunter. Tugas mereka menangkap para penyihir kemudian membunuhnya sampai benar-benar lenyap dari muka bumi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bulan sebelum 'Hansel and Gretel: Witch Hunters' dirilis, Paramount mengumumkan bahwa film ini akan mendapatkan rating R. Sebuah keputusan yang mengagetkan mengingat Hansel dan Gretel merupakan adaptasi dongeng anak-anak yang terkenal. Namun, dengan Tommy Wirkola sebagai sutradaranya, tidak heran film ini diberi label 'untuk dewasa'.
Wirkola yang terkenal dengan 'Dead Snow'-nya me-make-over 'Hansel and Gretel' menjadi film khusus dewasa dengan berbagai adegan yang sengaja dibuat lebih kejam. Visualnya penuh dengan darah, namun sayangnya Wirkola yang juga menulis skrip film ini tidak membuat ceritanya menjadi dewasa. Karakter-karakternya tidak hidup, misterinya biasa-biasa saja dan resolusinya lebih sederhana lagi.
Wirkola sebagai sutradara juga kurang mengarahkan para aktornya dengan maksimal. Jeremy Renner dan Gemma Arterton, betapapun chemistry keduanya cukup menarik, mereka tak perlu berakting untuk bermain dalam film semacam ini, dan itu yang mereka lakukan. Sementara itu Famke Janssen yang wajahnya sengaja dibuat buruk rupa terasa seperti bersenang-senang bisa berteriak-teriak sepanjang film.
Pada akhirnya, 'Hansel and Gretel: Witch Hunters' akan menjadi satu lagi contoh adaptasi dongeng anak-anak yang gagal. Wirkola hanya fokus kepada visual dan kekerasan dalam filmnya sehingga lupa bahwa penonton dewasa bisa menerima cerita yang lebih rumit. Walaupun, sulit disangkal bahwa menyaksikan duo Jeremy Renner dan Gemma Arterton menembaki para penyihir merupakan pengalaman yang cukup menyenangkan.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)