Ingin menunjukan film ini bergenre thriller, 'The Shaman' langsung dibuka dengan flashback yang menampilkan adegan sadis. Sejumlah mahasiswa dibantai oleh sosok manusia kekar bertopeng ketika berkemping di tengah belantara hutan Kalimantan.
Kembali ke masa kini, seorang dokter muda bernama Ryan (Oka Antara) mendapat tugas untuk praktek di desa Sungai Duri di pedalaman Kalimantan. Sesampainya di sana, Ryan mendapat teror dari sosok perempuan berjubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menonton 'The Shaman' Anda akan mendapatkan sajian film horor thriller yang baru. Anda tidak akan menemukan sosok kuntilanak atau pocong di sini.
'The Shaman' punya ide cerita yang cukup segar. Amat disayangkan perpindahan adegan satu ke adegan lainnya agak terputus-putus sehingga membingungkan. Hal itu terjadi karena Lembaga Sensor Film tidak meloloskan beberapa adegan film ini untuk bisa dinikmati oleh masyarakat. Adegannya terlalu sadis.
Klimaks film yang disajikan bisa dibilang malah menjadi antiklimaks. Kesadisan dan teror yang ditampilkan sejak pertama film ini dimulai langsung luluh lantah begitu saja oleh adegan pertemuan antara Oka Antara dan Piet Pagau.
Beralih ke pemain utama, Oka Antara sebagai point of interest di film garapan Raditya Sidharta. Aktingnya sebagai Ryan terasa kurang mumpuni dan masih kaku. Karakter dokter yang depresi karena dua temannya meninggal tidak ditampilkan dengan kuat oleh Oka. Padahal ini bukan pertama penyanyi itu tampil di layar lebar. (hkm/yla)