Jakarta - Teater Koma kembali mementaskan pertunjukan 'Semar Gugat' karya Nano Riantiarno. Pementasan tersebut merupakan produksi ke-143.
Hot Photo
Teater Koma Pentaskan 'Semar Gugat'
Empat punakawan muncul ke atas panggung. Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk sibuk membicarakan tentang pernikahan ksatria Arjuna bersama Srikandi.
Lakon 'Semar Gugat' bercerita tentang Kerajaan Amarta sedang geger dikarenakan, Srikandi meminta mas kawin yang tak wajar kepada sang calon suami Arjuna.
Saat pesta pernikahan Arjuna harus memotong kuncung Semar. Hal itu tentu saja merupakan penghinaan besar bagi semar dan keluarganya.
Padahal, hal itu merupakan ulah Betari Permoni yang masuk ke dalam tubuh Srikandi untuk bisa bermesraan dengan Arjuna. Akhirnya, Semar pergi ke Khayangan meminta dikembalikan jadi wujud yang rupawan dan menjadi raja Simpang Buwana Nuranitis Asri dengan gelar Prabu Sanggadonya Lukanurani.
'Semar Gugat' pertama kali dipentaskan 25 November 1995 setelah pemerintah menunda izinnya selama beberapa bulan.
Puluhan tahun berlalu, kritik sosial yang dilontarkan Teater Koma masih berjalan sampai sekarang ini. Jika 'Semar' 21 tahun mengkritik Soeharto, kini semua orang menjadi 'Semar'.

Pertunjukan ini merupakan kerja sama Teater Koma dengan Djarum Bakti Foundation yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, pada 3-10 Maret 2016. Pentas hari Senin-Sabtu dimulai pukul 19.30 WIB, sedangkan pentas hari Minggu diadakan pukul 13.30 WIB.