Music Review: Troye Sivan 'Bloom': Lebih Jujur dan Nyaman pada Diri Sendiri

Music Review: Troye Sivan 'Bloom': Lebih Jujur dan Nyaman pada Diri Sendiri

Yarra Aristi - detikHot
Rabu, 12 Sep 2018 18:32 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Sekali lagi, salah satu penyanyi pop dengan suara indah Troye Sivan (23) mampu mempersembahkan karya pop yang menarik.

Bedanya dengan Blue Neighborhood yang banyak diselimuti kegamangan, pada Bloom, Sivan terasa lebih lepas dan jujur mengenai ekspresi seksualitasnya.

'My My My' sebagai single pertama tampil menggema dan menggoda. Terdengar sensual tanpa harus berusaha terlalu keras. 'Hanya' mengandalkan vokal Sivan yang lembut dan misterius.

Sementara 'Dance To This' yang menghadirkan Ariana Grande menjadi duet yang mantap. Mengeksplorasi dua karakter vokal dalam nuansa seksi, dibalut tempo medium R&B dengan sedikit sentuhan synth '90-an.

Lantas pengaruh tata musik ninetees nan kental terdapat pada 'Bloom' yang menjadi salah satu pencuri perhatian. Bukan hanya karena aransemennya mengingatkan kita pada era Genesis dan Pet Shop Boys di tahun '90-an, tapi juga liriknya yang genit menggoda.

Sivan mengatakan track ini adalah sebuah karya pop komplit, seperti 'Teenage Dream' milik Katy Perry. Saya sungguh setuju. Lagu ini memiliki segala elemen pop yang diperlukan untuk terdengar begitu cantik, catchy, juga nakal.

'The Good Side' merupakan sebuah renungan mengenai hal-hal baik dalam hidup dalam berbagai aspek yang dibalut napas whimsical yang mengawang, serta kehadiran efek vocoder pada vokal yang membuat single ini terdengar semakin membuai. Salah satu track termanis di album ini.

Lalu ada 'Seventeen' yang bercerita mengenai pencarian jati diri dan pilihan hidup Sivan yang berawal sejak um ur 17 tahun.

"I went out looking for love when I was seventeen/ Maybe a little too young, but it was real to me/ And in the heat of the night, saw things I'd never seen.." merupakan penggalan kalimat yang cukup jelas bahwa ia berusaha menjadi diri sendiri terlepas dari norma-norma dan takdir yang ada sebagai laki-laki.

Karakternya dalam terdahulu Blue Neighborhood muncul pada track 'Plum' yang sedikit mengadaptasi elemen Timur Tengah.

Satu track yang akan menjadi favorit semua orang adalah 'Postcard' yang berisi lirik mengenai cinta penuh harap, hanya ditemani dentingan piano yang lirih.

'What a Heavenly Way To Die' sedikit mengecoh di bagian awal, karena terasa akan seperti tembang cinta nan manis macam 'Postcard', namun satu persatu kejutan muncul dengan cepat, membangun lagu ini menjadi lebih track medium beat yang anggun.

Pada 'Lucky Strike', Sivan dengan jujur dan terbuka bercerita mengenai bagaimana seseorang mencintai sesama jenisnya dengan penuh puji, diimbuhi dengan beberapa metafora. Track ini juga menjadi salah satu track paling sensual yang pernah dirilis oleh seorang Troye Sivan.

Dan pada akhirnya Bloom ditutup dengan 'Animal', sebuah ballad sentimental dengan aksen echo gitar elektrik yang terdengar old skool dan ambient yang mengawang.

Seperti yang sudah disebut di awal, Troye Sivan terlihat lebih handal mengekspresikan dirinya dari berbagai segi, entah itu musikalitas maupun seksualitas.

Dan yang lebih penting, pada Bloom, ia lebih jujur dan nyaman dengan dirinya sendiri. Album ini penuh hawa positif dan sangat menyenangkan untuk dinikmati. (ken/ken)


Hide Ads