'Truth is a Beautiful Thing' London Grammar: Elegan dan Hangat

'Truth is a Beautiful Thing' London Grammar: Elegan dan Hangat

Yarra Aristi - detikHot
Jumat, 07 Jul 2017 12:14 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Tidak mudah mempertahankan predikat dan prestasi yang sudah mereka dapatkan di beberapa tahun belakangan. Ketika baru muncul di industri musik, trio London Grammar disebut-sebut sebagai 'the next big thing', dan sangat digemari pecinta musik.

Album debut mereka, If You Wait (2013), telah mendapatkan sertifikat platinum di Inggris dan Australia. Album tersebut berhasil terjual sebanyak 300 ribu copy dan lebih dari 70 ribu copy di Negara- negara tersebut.

Bagusnya, album kedua mereka yang berjudul Truth is a Beautiful Thing ini mampu mempertahankan kualitas yang sama, bahkan lebih memiliki bobot. Kekuatan utama tetap terletak pada karakter vokal Hannah Reid yang berat dan teatrikal.

Nyanyiannya masih mampu membuat merinding namun hangat dalam waktu bersamaan. Kombinasi antara nyanyian Reid, permainan piano yang selalu menemani di latar, petikan gitar elektrik yang halus, serta sampling yang muncul dengan porsi yang pas pun masih menjadi ramuan andalan.

"Big Picture" yang digadang sebagai single pertama memiliki aura baru dari yang selama ini mereka bawa. Ada beat halus yang muncul perlahan di pertengahan lagu, walau awalnya masih diselimuti dengan atmosfir mengawang dan berkabut. Di sini mereka terdengar lebih percaya diri membawa aransemen musik mereka ke langkah yang lebih baru.

"Wild Eyed", "Who Am I", dan "Hell to the Liars" masih memiliki ambient yang sama seperti materi-materi pada If You Wait, namun kali ini mereka memberikan string section yang menjadikan lagu-lagunya lebih megah, atau electro beat halus yang muncul di sana-sini guna memberikan lebih banyak 'nyawa' pada aransemennya.

Walaupun benang merah tetap dipegang erat, trio asal Nottingham, Inggris, ini tentunya tidak akan berjalan di tempat. Ada beberapa perubahan yang membuat musik mereka tetap pada jalurnya namun lebih menyenangkan untuk dinikmati.

Contohnya pada "Oh Woman Oh Man" yang menghadirkan choir berlapis sehingga membuat lagu mereka lebih memiliki groove. Atau track pertama "Rooting For You" yang menjadi wadah bagi Reid untuk menghadirkan vokal yang lebih eksploratif. Lantas ada juga "Everyone Else" juga memberikan sentuhan baru yang segar pada musik London Grammar.

Menutup dengan "Truth is a Beautiful Thing" yang sunyi bagaikan sebuah music score untuk scene musim dingin, lagu ini semacam segel yang pas untuk menutup perjalanan musikal yang menyenangkan pada album ini. Sekali lagi, London Grammar mampu memberikan karya terbaiknya yang memukau. (ken/ken)


Hide Ads