'Hozier': Definisi Baru Kata 'Keren' bagi Seorang Laki-laki

'Hozier': Definisi Baru Kata 'Keren' bagi Seorang Laki-laki

- detikHot
Rabu, 11 Feb 2015 11:02 WIB
Jakarta - Anda hidup di dunia tempat LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, & Transgender) masih merupakan topik yang tabu untuk dibicarakan, apalagi didukung. Tapi, Hozier memiliki pemikiran tersendiri ketika memutuskan membuat video klip lagu 'Take Me to Church' yang kelak akan mengubah hidupnya selamanya.
 
Meski tidak berhubungan langsung dengan cinta sesama jenis seperti yang ditunjukkan pada videonya, 'Take Me To Church' adalah penegasan diri dan reklamasi dari kemanusiaan yang paling alami, yakni cinta kasih. Inilah yang membuat lagu tersebut menjadi semacam pemberontakan bagi peraturan-peraturan dunia, dan pahlawan bagi orang-orang yang "terpinggirkan".

Tanpa keberanian itu, saya tidak yakin 'Take Me to Church' akan menjadi viral di Youtube, bahkan dinominasikan sebagai salah satu Song of The Year 2015 pada Grammy Awards. Suaranya, rambutnya, darah seni Irlandianya, caranya memainkan gitar, bukan paket yang kemudian hilang setelah para gadis pemujanya bosan. The cool guy. Ia menunjukkannya dalam album debut yang diberi judul dengan kepercayaan diri penuh, 'Hozier', sesuai namanya.

Meski disebut album debut, 'Hozier' bukan materi yang cukup asing; beberapa materi yang ada di dalam album tersebut sempat dirilis sebelumnya pada EP 'Take Me To Church' (2013) dan 'From Eden' (2014). Irish folky, bluesy, southern blues, dengan semangat indie-rock, 'Hozier' menghadirkan 13 track yang mencegangkan. Album dibuka dengan lagu 'Angel of Small Death & The Codeine Scene' yang memiliki metafora lirik dan emosi yang liar. Lalu lagu 'Jackie and Wilson', tentang dua nama yang akan diberikan untuk anaknya kelak. ("We’ll name our children Jackie and Wilson. Raise ‘em on rhythm and blues.")

'Someone New' dengan pengulangan kalimat ajaib ("I fall in love just a little, oh a little bit every day with someone new."), seakan menghadirkan kembali fantasi John Mayer pada era 'Continuum' (2006). Dengan melodi gitar bagai ular berbisa pada 'To Be Alone', kenapa lagu ini tidak dijadikan sebagai single saja? Tapi, setidaknya ia setuju bahwa 'From Eden' --dengan bridge flamenco seperti nyanyian dewi di padang pasir-- pantas dijadikan andalannya saat ini.
 
Duet dingin dan khusyuk dengan wanita bernama Karen Cowley pada lagu folk 'In a Week' bagai lagu pemakaman yang romantis. Hozier tampaknya menyukai hal yang tampak sederhana, tapi mendalam. Terbukti, 'Work Song' yang mirip dengan lagu Sam Smith; 'Like Real People Do', folk yang menyatu dengan alam; 'It Will Come Back', bluesy ala Black Keys yang lebih sopan, bahkan versi live 'Cherry Wine', semuanya memberikan keserasian warna yang pas pada album ini. 'Hozier' adalah Hozier; seperti sebuah definisi baru dari kata keren sejati bagi seorang laki-laki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rendy Tsu (@rendytsu) saat ini bekerja sebagai Social Media & Content Strategist. Selain aktif sebagai penulis lepas, ia juga pernah menjadi Music Publicist di salah satu perusahaan rekaman terbesar di Indonesia.

(mmu/mmu)

Hide Ads