Well, lepas dari semua kontroversi itu, setidaknya ia menunjukkan bahwa dirinya sekarang adalah sosok Miley yang sebenarnya. Mungkin hal itulah juga yang ingin ia tunjukkan dalam album terbarunya, 'Bangerz', album keempat berisi 13 nomor yang dirilisnya pertama kali bersama RCA, setelah resmi meninggalkan label Hollywood Records di tahun yang sama. Jika dirunut dari salah satu kamus Bahasa Inggris, kata "bangerz" berarti sesuatu yang sulit untuk dipercaya dan memiliki unsur swag.
Miley menyebutnya dirty south hip-hop, sebagai gambaran bagaimana 'Bangerz' terdengar. Tidak terlalu kotor seperti yang Miley katakan, dan memang ada sedikit hip-hop yang bereksplorasi di dalamnya. 'We Can't Stop' yang dirilis sebagai single breaktrough pertama sudah mewakili keseluruhan sound 'Bangerz'. No country again, more rapping, more partying, more twerking.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miley tidak menyanyi sendiri di album ini. Ia mengajak beberapa musisi terkenal untuk berpesta bersama. Kolaborasi dengan Nelly di track '4x4' akan memberi Anda sugesti untuk tepuk-tepuk tangan kecil sambil menjentikkan jari di sepanjang lagu. Kolaborasi handal juga terjadi di salah satu track favorit saya, 'My Darlin', menampilkan Future dengan vokal synth-nya yang mirip James Blake 'Retrograde' (2013).
'Get It Right' (setidaknya jadi lagu ter-funky di album ini), 'Drive' (saya suka konsep techno-nya), 'FU'(yang jika tidak dinyanyikan Miley mungkin akan jadi milik Christina Aguilera), 'Do My Thang' (lagu yang enak jika didengarkan sambil bungee jumping), dan 'Maybe You're Right' (Yeah, I think you're crazy, Miley!) adalah judul-judul yang saya rekomendasikan. Sedangkan, 'SMS (Bangerz)' featuring Britney Spears dan 'Love Money Party' yang menampilkan Big Sean tidak terlalu buruk bagi para pecinta hip-hop, atau pecandu ganja. Ya, seperti judulnya, 'Bangerz' memang swag.
Rendy Tsu (@rendytsu) music director, album reviewer dan music editor.
(mmu/mmu)











































