Video itu menghitung tahun mulai dari 2002 hingga 2013, di mana hampir seluruh anggota Maliq & D’Essentials kini sudah memiliki keluarga kecilnya sendiri-sendiri, dan bagaimana sekumpulan keluarga kecil itu masih menjadi keluarga besar yang hangat hingga sekarang.
Video tersebut semakin mengharukan ketika kita sampai pada lirik, "Di mana kau berada, di sana ku ingin berada/ Merangkai satu kisah, masa depan yang indah...”
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aransemen musiknya terdengar beda dari biasanya. Semakin hari, sound yang dihasilkan oleh Maliq & D’ Essentials makin terdengar vintage. Kesan kuno juga muncul pada artwork album yang merupakan karya instalasi yang apik. Pada album 'Sriwedari', sound khas Inggris banyak sekali bisa Anda temukan. Departemen gitar dan keyboard memberikan kontribusi unik yang menjadi bumbu yang memberikan warna baru bagi grup ini.
Lagu berjudul 'Setapak Sriwedari' bagaikan sekuel 'Menari' dari album sebelumnya. 'The Beginning of a Beautiful Life', dengan permainan gitar nan kuno, dibumbui oleh bebunyian indah dari flute, terompet dan flugel horn. Begitupun dengan 'Menghilang' yang sekilas membawa ingatan ke tahun ’70-an.
'Drama Romantika' merupakan eksperimen yang menjadi kejutan tersendiri. Mengusung aransemen musik dangdut zaman dahulu yang bisa dipastikan akan menggoyang banyak massa setiap dibawakan secara live. Sementara, 'Dunia Sekitar' yang bernuansa R&B, soul, dan funk akan membuat Anda kembali mengingat masa kejayaan The Jackson 5. Sebuah lagu berlirik mulia dengan tata musik super menyenangkan.
'Janji' akan sedikit mengingatkan kita kepada lagu hit 'Cinta' milik Vina Panduwinata dengan bunyi synth yang mendominasi. Dan, pada akhirnya lagu cinta andalan Maliq & D’Essentials muncul di track terakhir yang berjudul 'Inilah Kita'. Lagu ini seolah menjadi penutup dari perjalanan yang menyenangkan di album 'Sriwedari'.
Lagi-lagi, saya harus memberikan acungan jempol untuk Maliq & D’Essentials. Mereka tak pernah gagal dalam membuat gubahan musik yang indah, dan selalu memberikan sesuatu yang baru.
Yarra Aristi pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.
(mmu/mmu)