'Born to Die' Lana Del Rey: Rintihan Wanita yang 'Rela' Dipermainkan Pria

'Born to Die' Lana Del Rey: Rintihan Wanita yang 'Rela' Dipermainkan Pria

- detikHot
Jumat, 24 Feb 2012 10:27 WIB
Jakarta - Lana Del Rey mungkin perempuan yang paling banyak dibicarakan sejak pertengahan 2011 lalu. Akibat videonya yang bertajuk ‘Video Game’ muncul di Youtube, Agustus 2011 dalam waktu singkat ia menjadi sensasi bagi para pecinta musik dunia. Sebulan setelahnya, ia mengadakan pertunjukan rahasia di sebuah galeri di Brooklyn. Dalam sekejab, ia tampil di Saturday Night Live, dan itu menjadikannya penyanyi perempuan pertama setelah Natalie Imbruglia pada 1998 yang tampil di acara TV tersebut jauh sebelum albumnya dirilis.

Single ‘Video Game’ menduduki posisi 1 di chart UK Indie. Banyak yang mencoba menginterpretasikan lirik dari ‘Video Game’, dan yang tertangkap oleh saya adalah cerita cinta sepihak yang dipaparkan oleh seorang perempuan yang memberikan predikat dirinya sebagai ‘bad girl’, apapun itu artinya. Walau berjudul seperti mainan yang menyenangkan, namun di satu sisi lagu itu terdengar lirih dan satir. Seperti rintihan seorang wanita yang rela dipermainkan oleh laki-laki dan selalu siap memberikan apapun untuknya.

Belum lagi suaranya yang termasuk kategori contralto (jenis suara terendah untuk wanita) membuat keseluruhan lagu itu menjadi muram. Dan memang benar, di sebuah wawancara perempuan yang bernama asli Elizabeth Grant itu mengatakan masih selalu menangis setiap kali menyanyikan lagu tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anyway, terlepas dari penampilannya yang tipikal gadis Amerika era ’60-an dengan rambut sasak tinggi dan eyeliner ‘cat eye’ tebal, serta bibir sensual nan merekah yang menjadi pusat perhatian, ia tak semata-mata mengikuti jejak Duffy atau Amy Winehouse yang memang musiknya kental berkiblat ke tahun-tahun lawas. Walaupun, boleh diakui pada track tertentu seperti ‘Born to Die’, ‘Blue Jeans’, serta ‘Video Game’, suaranya terdengar seperti gabungan dari Nancy Sinatra dan Dusty Springfield yang sedang teler.

Selebihnya adalah ramuan antara pop, rock, adult alternative, dan hip hop digabungkan dalam porsi yang pas. Simak 'Diet Mtn Dew' dengan beat hip hop dan aransemen yang cepat menjadi candu bagi telinga. Favorit saya adalah ‘Off to the Races’ yang bernuansa gelap, dibumbui oleh suara tepukan tangan serta distorsi yang berani, plus karakter suara Lana yang bisa berubah-ubah dari nada rendah sampai tinggi dan sedikit centil.

Lana Del Rey memiliki satu paket jualan yang mudah laris. Gaya bernyanyinya yang effortless, seksi dan edgy dalam waktu yang sama membuatnya terdengar sungguh sensual, sesuai dengan tampilannya. Belum lagi aransemen musiknya juara, yang menyebabkan lagu-lagunya masih radio friendly, serta lirik-lirik menawan yang menohok.

'Born to Die' adalah salah satu album yang wajib Anda miliki di awal 2012 ini. Apapun alasannya, sekedar mengikuti trend atau memang membutuhkan napas yang segar dalam koleksi musik Anda, yang jelas album yang menjadi nomor 1 di banyak negara Eropa dan bertengger di posisi 2 chart Amerika ini sudah seharusnya ada di rak CD atau perpustakaan iTunes Anda.

Yarra Aristi, pernah bekerja sebagai wartawan musik di dua majalah musik terkenal. Kini penyiar dan music director di sebuah stasiun radio swasta terkenal di Jakarta.


(mmu/mmu)

Hide Ads