Dari track pertama hingga ke-13, Sore merancang sebuah skenario yang berkesinambungan. Berbagai tema satu-satu mereka tuangkan dengan rapih. Dengan 5 karakter vokal yang berbeda. Semua personel Sore punya andil yang seimbang sebagai vokalis.
Coba dengar 'Merintih Perih' dan 'Apatis Ria' yang jadi hits andalan mereka. 'Merintih Perih' dinyanyikan Reza Dwiputranto sang gitaris dengan sangat mellow dan gelap. Di 'Apatis Ria' giliran Ade Paloh yang ambil bagian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armando Gascaro sang pianis mengisi suara dalam lagu 'Ernestito', 'In 1977 the Bullet Was Shy' juga 'Karolina'. Judul terakhir boleh jadi pilihan Anda. Lagu yang terdengar jazzy dan fusion itu juga sanggup menyayat hati.
'400 Elegi' yang dikemas dengan irama swing sangat cathy ditambah kolaborasi piano akustik dari Andi Rianto. Untuk lagu ini sang drummer, Gusti Gascaro mengisi vokal. Bagaia dengan Awan Garnida sang bassis?
'Senyum dari Selatan' jadi hits dengan komponen perkusi dan piano yang dominan. Oldies, mengingatkan pada musik-musik tahun 60-an. Lalu bagaimana Sore bermain lirik?
Making love to you is like a dream to me
Having you beside me is a fantasy
I've been reaching for a star
Trying to catch that morning sun
I long for you, my lady in the night... (Karolina)
Untuk Anda pecinta lagu-lagu nuansa tahun 60-an, hampir tak ada cacat dalam karya Sore. Semua komponen suara dalam tiap tracknya berjalan selaras. Di tambah lagi kemasan ekonomis CD mereka. Di sampulnya pun Sore menyertakan naskah skenario, sebuah kisah drama action lengkap dengan karakter, adegan bahkan foto-foto adegan. Tentunya dengan akhir kisah yang misterius.
Daftar track album 'Port of Lima' Sore:
1. Bogor Biru
2. Senyum dari Selatan
3. Merintih Perih
4. Essensimo
5. 400 Elegi
6. Layu
7. Setengah Lima
8. Ernestito
9. Vrijeman
10. Come by Sanjurou
11. In 1977 the Bullet Was Shy
12. Apatis Ria
13. Karolina
(yla/yla)