Esnanas: Iseng Membuahkan Musik

Esnanas: Iseng Membuahkan Musik

- detikHot
Senin, 07 Mar 2005 14:25 WIB
Jakarta - Dave Marino (gitar), Paul Martin (vokal), John Leys (vokal), Leo Napitupulu (gitar), Kiki Marino (drums), dan Anto (bass) adalah pendiri embrio band ini. Awalnya mereka memainkan lagu-lagu dari Rancid, Red Hot Chili Pepper, Shelter, Sublime, Helmet, sampai Alanis Morissette di setiap pentas mereka.Menambah cantik permainan musik mereka, Esnanas merekrut vokalis cewek bernama Vanessa Golding. Tapi, Golding hanya sesekali ikut meramaikan pentas Esnanas. Dengan formasi ini, penampilan mereka yang enerjik mulai mendapat perhatian dari publik.Tahun awal berdiri, keenam anak muda ini nggak terlalu serius-serius banget dengan Esnanas. Maksudnya, mereka nge-band cuma untuk bersenang-senang dan bisa gila-gilaan di panggung. Seiring waktu, keadaan mulai berubah. Penmapilan mereka sudah mulai diskai penonton setia yang datang ke pentas-pentas mereka. Mereka pun mulai dapat honor setiap kali manggung.Waktu bersenang-senang mereka itu akhirnya harus terhenti sementara. Beberapa dari anggota Esnanas harus kembali ke California melanjutkan sekolah. Enam bulan nama Esnanas hilang dari peredaran panggung-panggung lokal di Yogyakarta dan Jawa Tengah.Banyak penggemar menduga Esnanas telah bubar. Tapi kenyataannya, Leo dan Kiki, personel yang tersisa, bertekad meneruskan apa yang sudah mereka mulai bersama. Mereka membuka audisi beberapa anggota baru. Mereka pun berhasil menggaet Rachel Vla (vokalis), Yuyud Gabeller (gitaris) dan Doni J.R (bass).Formasi Esnanas yang baru ini mulai menulis lagu-lagu mereka sendiri dan merekam demonya. Mereka bertekad untuk lebih serius dalam bermusik dengan menciptakan dan memainkan lagu-lagu karya sendiri. September 1999 mereka mendapatkan kontrak dari Sony Musik Indonesia untuk satu lagu single berjudul Kunang-Kunang. Lagu tersebut dimasukkan dalam album kompilasi Indie Ten 2, produksi Sony Musik.Tetapi di luar perkiraan, walaupun video klip lagu mereka sering diputar di beberapa stasiun TV nasional dan menduduki peringkat dalam tangga lagu radio-radio nasional, penjualan album Indie Ten 2 bisa dibilang tidak begitu sukses di pasaran, dan tidak ada tindak lanjutnya yang jelas.Awal yang baik untuk Esnanas ternyata tak bisa menutupi ketidakkompakkan mereka. Karena suatu hal, Esnanas harus rela ditinggalkan Doni J.R dan sejak saat itu mereka mulai jarang manggung. Tak mau berlama-lama sibuk sendiri-sendiri, mereka mulai rutin berkumpul untuk menulis lagu, berlatih, sesekali pentas, dan merekam demo lagu-lagu. Untuk itu, mereka meminta bantuan Brian Azhar sebagai additional bass player. Februari 2003 kontrak dengan Sony musik resmi selesai. Mereka telah siap untuk merilis album mereka secara independen jika tidak ada label yang berminat untuk memproduksinya. Saat itu Brian Azhar telah resmi ikut dalam formasi band.Hingga saat ini, Esnanas masih tetap aktif tampil dari panggung ke panggung. Mereka sempat manggung di A Mild Live Universicare Concert. Yang terbaru, mulai 12 Februari Esnanas menggelar Esnanas High Scholl Jams 2 ke 13 SMU. (ana/)

Hide Ads