Hal itu nampak dari banyaknya musisi yang akhirnya mencoba atau bahkan memaksa mencampurkan sentuhan EDM dalam musik mereka. Satu sisi pelaku industri EDM-nya sendiri tak melulu berjalan mulus.
Grup EDM kini banyak hanya diisi duo, tak ada 'segerombolan' Disc Jockey (DJ) yang membentuk grup. Nama-nama seperti Swedish House Mafia malah memutuskan bubar di tengah hebohnya industri EDM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Major Lazer awalnya dihuni oleh Diplo, Jillionaire, Walshy Fire, Skerrit Bwoy dan DJ asal Inggris Switch. Mereka mengaku pertemuan pertama di Prancis membuat mereka berpikir harus membuat sebuah grup EDM.
"Kami bertemu pertama kali di Perancis dan sempat kerja bareng di New York. Kami langsung nyambung dan berpikir bagaimana kalau kita membuat sebuah musik keren bareng-bareng," ucap Diplo beberapa waktu lalu.
Bersama formasi itu mereka sempat merilis album debut 'Guns Don't Kill People...Lazers Do' pada 2009 silam.
Pujian dari para pengamat musik EDM pun mengalir deras di album debut Major Lazer. Mereka disebut generasi baru di era modern dari industri musik EDM.
Perjalanan Major Lazer bisa dibilang baru dimulai. Simak terus bagaimana perjuangan Major Lazer dari pemilihan nama hingga pergantian personel di Main Stage detikHOT hari ini
(mif/mmu)











































