Panic at the Disco Bikin Panik Jakarta

Panic at the Disco Bikin Panik Jakarta

- detikHot
Senin, 18 Agu 2008 00:23 WIB
Jakarta - Band asal Utah, Amerika, Panic at the Disco (PatD) rampung menggelar konsernya di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta. Terbukti PatD bikin panik ibukota di hari Kemerdekaan.

Konser yang berlangsung Minggu, 17 Agustus 2008 itu tepat dibuka pukul 20.00 WIB. Band asal Bandung, the Changcuters membuka perjumpaan dengan memutarkan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'. Penonton yang berjumlah sekitaran 5 ribu orang itu pun kontan menyuarakan kerinduannya menyanyikan 'Indonesia Raya'.

Hits the Changcuters 'Racun' langsung disambut riuh penonton yang mulai berjingkrak melihat aksi Tria cs. "Selamat ultah ya. Hari ini adalah hari kemenangan buat kita," ujar Tria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Enam lagu satu persatu dibawakan dengan rapih oleh the Changcuters yang kali ingin mengenakan seragam merah putih. Celana dan kemeja merah, dipadu jaket dan dasi putih. Aksi mereka memang jempolan. Mereka bergaya juga menari membuat suasana benar-benar panas. 'I Love You Beibeh' jadi puncak yang tak terlupakan. Pukul 20.32 WIB mereka pun turun pentas.

"Terima kasih Indonesia. Merdeka!," teriak Tria.

Setengah jam berselang, PatD naik pentas. Sang drummer juga additional kibordis mereka mengibarkan bendera merah putih seraya menghampiri "alat tempur" mereka. 'We're So Starving' dan 'Nine in the Afternoon' jadi dua lagu pembuka tanpa basa-basi. Gemuruh teriakan dan tepuk tangan tak ada henti-hentinya. Kegilaan ini mengalihkan perhatian penonton pada bass yang mati-mati di lagu pertama.

"Kami Panic at the Disco dari Amerika, senang bertemu denganmu. Dan Indonesia, selamat hari jadi," tutur Brendon Urie sang vokalis.

Tiga lagu berselang, band yang digawangi Brendon Urie, Ryan Ross, Jon Walker dan Spencer Smith itu membawakan lagu 'Applause'. Sementara 'Behind the Sea' dibuat berbeda. Sang vokalis menenteng gitar akustik dan giliran Spencer mengambil alih posisi vokal.

Lagu 'Sins' yang sedikit country dibawakan dengan perkusi. 'I Write Sins Not Tragedies' menyusul kemudian. Gemuruh makin menjadi-jadi. Semua ikut bernyanyi.

"Saya merasa sangat diterima di sini. Silahkan lambaikan ponsel dan buat spotlight," teriak Spencer.

PatD melakuka encore (personel keluar dari pentas beberapa saat .red) selama 3 menit. Setelah teriakan "we want more" makin kencang, Brendon kembali ke tengah pentas dengan gitar akustiknya dan setangkai mawar merah. Hanya dengan iringan gitar, ia membawakan lagu 'Time to Dance'.

'Sing it for Them', 'Mad as Rabbits' dan 'Na Na Na Naaaaaa' menutup perjumpaan pada pukul 22.20 WIB. Konser pun bubar jalan.

Secara keseluruhan tak ada kendala yang cukup berarti. PatD memasang sampul album terbaru mereka 'Pretty Odd' sebagai backdrobe panggung. Konser manis dengan band pembuka yang tidak salah pilih. Walaupun tanpa make-up dan kostum gemerlap bak di video klip mereka, PatD tetap menawan.
(yla/yla)

Hide Ads