Band lawas yang pernah mewarnai era 90-an, Blunt ID, kembali bangkit. Mereka muncul dengan single baru berjudul Angkuh.
Diciptakan tahun 1998 dan diaransemen ulang pada 2025, Angkuh lahir dari keinginan mengaspirasikan protes. Agi (gitar), Andri (vokal), Demo (bass), Dheri (drum), dan Noly Lebon (gitar) kembali hadir dengan pesan getir.
Kegelisahan dari kejatuhan rezim Orde Baru hingga menyentil kesombongan kekuasaan dibawakan di dalam Angkuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angkuh membawa pesan protes dan kritik tajam terhadap mereka yang menyalahgunakan kekuatan atau pesona untuk menipu dan menyakiti orang lain. Angkuh juga merupakan refleksi tentang kesombongan manusia dan kritik sosial yang universal, bukan sekadar cerita hubungan pribadi," ujar sang gitaris, Agi.
Angkuh sendiri hadir dengan nuansa rock alternatif era 90-an, musik yang identik dengan perlawanan.
"Sentuhan aransemen musik yang membawa kembali ke nuansa rock alternatif tahun 90-an," kata Andri sang vokalis.
Tak hanya menyampaikan kemarahan, Angkuh juga menjadi salam hormat untuk siapa pun yang berani melawan. Hormat ini mengarah kepada pendemo di jalan hingga para heroik yang menjunjung kebaikan orang banyak.
"Lagu Angkuh juga mengingatkan kita kepada para patriot pemberani pembela rakyat jelata di masa itu. Salam hormat dan penghargaan setinggi-tingginya untuk Widji Thukul dan kawan-kawan aktivis, keabadian tersenyum menantimu," ujar Demo sang bassist.
Meski sempat vakum lama, proses kreatif pembuatan lagu ini diakui Blunt ID berjalan mulus.
"Usia bukanlah halangan dalam berkarya," tegas mereka.
Single Angkuh milik Blund KD kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital yang tersedia.
(mau/pig)











































