Ratusan orang tewas saat militan Hamas menggempur sebuah festival musik di gurun pasir di Israel Selatan. Raz Gaster, salah satu manajer artis yang berada di lokasi, memberikan kesaksiannya.
Gaster memiliki beberapa artis yang bermain di festival musik elektronik tersebut. Gaster mengatakan tiba di lokasi festival sekitar pukul 5:30 pagi.
Pada saat itu, festival sedang berlangsung dan dipadati oleh ribuan peserta. Namun, sekitar pukul 6:30 pagi, roket dan misil mulai diluncurkan dari Jalur Gaza dan mendarat di lokasi festival.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaster mengatakan keamanan festival menyarankan semua orang untuk tiarap di lantai dan meletakkan tangan mereka di atas kepala untuk perlindungan. Namun, beberapa menit kemudian, polisi berteriak di mikrofon agar semua orang segera pergi.
Ia kemudian pergi dari lokasi festival bersama tiga orang lainnya. Mereka mengemudi dengan sangat cepat untuk menghindari serangan roket.
Setelah tiba di sebuah villa yang terletak sekitar 30 kilometer dari festival, Gaster dan yang lainnya mulai menerima pesan dari teman dan kerabat yang masih berada di lokasi. Mereka mengatakan Hamas telah tiba di lokasi dan mulai membantai orang-orang.
Gaster dan yang lainnya kemudian mengubah villa menjadi pusat komando. Mereka menghubungi IDF, layanan keamanan Israel lainnya, dan teman-teman mereka yang memiliki senjata api.
Selama beberapa jam berikutnya, Gaster dan yang lainnya menerima laporan dari teman dan kerabat mereka tentang pembantaian yang terjadi di lokasi festival.
Mereka mengatakan militan Hamas menembaki peserta di mobil mereka saat mereka berusaha melarikan diri.
Pada hari Minggu (8 Oktober), layanan penyelamatan Israel Zaka melaporkan setidaknya 260 orang tewas dalam serangan di festival musik tersebut.
Gaster mengatakan masih belum bisa mempercayai apa yang telah terjadi. Dia mengatakan festival musik tersebut adalah acara yang damai dan tidak ada yang menyangka akan terjadi serangan.
"Kami adalah komunitas yang damai, kami adalah komunitas musik, kami melakukannya untuk menciptakan kesenangan," kata Gaster.
"Kami hanya ingin menari dan bersenang-senang dan menikmati musik bersama, dan itu berubah menjadi mimpi buruk."
Simak juga Video: MER-C Minta Relawan di Gaza Tak Ikut-ikutan Perang