Lagu BCL dan Sirkus, Paduan yang Baik untuk Mata dan Telinga

Lagu BCL dan Sirkus, Paduan yang Baik untuk Mata dan Telinga

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Minggu, 08 Okt 2023 22:18 WIB
BCL Circus Concerto
BCL Circus Concerto (Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap/detikcom)
Jakarta -

Inovasi terus dibuat para penggiat pertunjukan musik atas nama kreativitas dan menjadi beda. Konser tunggal dan festival bisa jadi formula yang paling ampuh. Tapi, menggabungkannya dengan seni akrobatik seperti sirkus, layak untuk dicoba.

Gelaran bernama Circus Concerto adalah pembuktian atas itu. Menikmati nyanyian dari musisi top Indonesia, sembari disuguhi aksi sirkus, membuahkan hasil yang indah.

Di belahan dunia lain, ini bukan yang paling baru. Tapi di Indonesia, Circus Concerto adalah inovasi paling kini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bergelantung dan akrobatik lainnya, ditambah sedikit ilusi dan permainan visual menjadi tontonan sembari mendengarkan lagu-lagu hits dari NOAH dan BCL. Menjadikan Circus Concerto santapan yang nikmat untuk mata dan telinga penonton.

Digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (7-8/10/2023) di Gedung Convention, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, detikcom datang untuk menikmati hidangan itu pada hari kedua. Hari di mana BCL menjadi tuan rumah dari panggung tersebut.

ADVERTISEMENT

Pertunjukkan dibuka sekitar pukul 17.00 WIB, menampilkan lekuk tubuh BCL dalam siluet. Penonton bersenandung lagu yang menjadi latarnya, Cinta Pertama (Sunny). Dalam kegelapan lampu sorot membentuk semacam lorong di atas panggung, lirik pertama dinyanyikan, BCL terang dalam kilauan gaun bling-bling.

BCL Circus ConcertoBCL Circus Concerto Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap/detikcom

Circus Concerto milik BCL mengambil tema besar Blossom. Tema yang menjadi konser pertamanya usai ditinggal mati mendiang suami. Teman sudah sempat lebih dulu berkeliling ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Khusus di Indonesia, dia menggabungkannya dengan sirkus.

"Di Indonesia, Blossom digabungkan dengan atraksi, ilusi, yang harapannya akan semakin memperjelas lagi cerita apa saja yang mau saya sampaikan," sapa BCL usai lagu pertama.

Konser yang rapi, wangi dan sangat dingin untuk ukuran temperatur udara itu berlanjut dengan lagu-lagu klasik miliknya. Ada Aku Tak Mau Sendiri, Saat Kau Pergi dan Kecewa. Di tiap lagu, penonton turut serta menyaksikan tarian-tarian yang menggantung.

Para seniman akrobat itu berputar di udara. Saling tindih bahkan berdiri dengan instrumen pendukung.

Permainan ilusi pada lagu Pernah Muda perlu dijadikan sorotan. Agar seiya sekata dengan liriknya, penari latar yang sebelumnya tampak tua, masuk ke dalam sebuah kotak, kemudian ditutup kain dan voila! Berubah menjadi muda. Di momen itu, aransemen lagunya pun berubah menjadi lebih modern.

Bersenang-senang di babak pertama, BCL mengajak seluruh penonton mengharu biru dalam segmen mengenang mendiang suaminya, Ashraf Sinclair. Banyaknya kata-kata yang diucapkan BCL dari atas panggung, mungkin sama banyaknya dengan air mata yang tumpah, baik pada pipinya maupun pipi para penonton.

"Di sore ini aku ingin berbagi momen-momen krusial dalam hidup aku, yang aku tuliskan dalam rangkaian lagu. Perjalanan hidup memang tidak ada yang tahu, tiap manusia memiliki kisahnya sendiri. Buat saya, pada sebuah masa saya merasa menjadi wanita yang terbahagia. Agak sombong kala itu, dari situ tiba-tiba hidup saya berubah menjadi wanita yang paling menderita," kata BCL.

"Saya sempat banyak sekali pertanyaan di kepala, kenapa harus ada momen seperti ini? Di saat hidup saya lengkap. Tapi kita nggak punya pilihan selain mencoba menjalani. Sedikit demi sedikit saya bisa melewatinya," sambung BCL.

BCL Circus ConcertoBCL Circus Concerto Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap/detikcom

BCL mengenang, mata penonton menggenang. Lagu Tentang Kamu, Wanita Terbahagia, 12 Tahun Terindah mengalun dengan sangat indah. Di layar, secara hologram foto-foto Ashraf baik sendiri maupun momen romantis mereka berdua juga muncul. Bergantian dengan foto keluarga kecilnya bersama Noah Sinclair. Ruangan yang dingin mendadak hangat dan sesak.

Babak mengharukan itu selesai. BCL kembali cerita dengan Aku Wanita yang upbeat berkat aransemen baru dari Dipha Barus. Ditambah, kejutan terakhirnya, yang diharapkan semua penonton, duet dengan Ariel NOAH.

Lagu Mencari Cinta dan Menghapus Jejakmu seakan mengusap semua kesedihan. Penonton riuh lagi. Badai Telah Berlalu, baik untuk BCL sendiri, maupun repertoar dia selanjutnya yang kental nuansa city pop khas 80-an.

Repertoar BCL patut diacungi jempol karena mampu menghantarkan cerita yang memukau. Namun, kalau merujuk pada tajuk hajatannya, Circus Concerto, aksi sirkus yang ditampilkan terasa kurang dan lebih seperti tempelan. Pun aksi ilusi atau lainnya yang apabila dibandingkan dengan panggung milik NOAH di hari sebelumnya.

Ada harapan di lagu-lagu seperti Cinta Sejati (OST Habibie & Ainun) atau Karena Kucinta Kau, penonton disajikan aksi teatrikal sekaligus akrobatik khas sirkus yang dapat mempertebal lagunya. Tapi nyatanya tidak. Hanya ada aksi BCL ditarik menggantung menggunakan kursi sembari ditemani para penari yang sama tergantungnya.

BCL dan Ariel di BCL Circus ConcertoBCL dan Ariel di BCL Circus Concerto Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap/detikcom

Pada momen bersama Ariel NOAH, momen digantugnya mereka berdua sembari berpose juga terhitung kurang. Untung saja, di bagian akhir ada satu trik yang dimainkan langsung oleh BCL di mana dirinya menghilang dari dalam kotak yang tergantung.

BCL Circus ConcertoBCL Circus Concerto Foto: M Iqbal Fazarullah Harahap/detikcom

Walaupun begitu, Dino Hamid dan New Live Entertainment yang menaungi acara ini perlu diapresiasi. Apapun kurangnya, tetap saja Circus Concerto adalah inovasi. Siapa tahu di beberapa momen mendatang, bisa benar-benar menjadi Cirque Du Soleil yang sangat epik kala memainkan The Beatles.




(mif/dar)

Hide Ads