Blak-Blakan Ravel Junardy Soal Persaingan Antar Promotor untuk Konser Band Internasional

Ravel Junardy selaku CEO Ravel Entertainment memang kerap dikenal sebagai seseorang yang berhasil menampilkan banyak musisi luar negeri untuk menggelar konser di Tanah Air. Sederet artis beken internasional memang sering hadir di bawah payung Ravel Entertainment dan belum pernah gagal.

Hal ini mempengaruhi beberapa lini festival musik yang digagas oleh Ravel Entertainment seperti Hammersonic hingga Soundrenaline.

Tahun lalu Ravel berhasil mengembalikan Soundrenaline pada porosnya dengan menghadirkan Weezer dan sederet band rock lainnya yang menggemparkan pencintan musik rock.

Kala itu nama Soundrenaline kian melambung apalagi saat itu menjadi momen kembalinya Soundrenaline ke Jakarta.

Namun perjalan Ravel sampai ke titik itu tidak mudah. Persaingan antara promotor kerap dirasakan dalam berlomba menampilkan acara musik yang spesial.

"Ya persaingannya secara sehat sebenarnya," ujar Ravel Junardy belum lama ini kepada detikcom, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

"Akhirnya kita fair enough saja, siapa yang akhirnya diterima, gitu (oleh band)" lanjut Ravel.

Terbaru, persaingan turut dirasakan oleh Ravel terkait konser band asal Irlandia, The Corrs.

Kata Ravel, pada momen itu beberapa promotor juga mengajukan seperti PK Entertainment dan yang lainnya. Namun The Corrs memilih untuk menggandeng Ravel Entertainment sebagai promotor yang mewadahi konser ini.

"Kayak The Corrs kan gitu, dari PK Entertainment, dari siapapun itu lah. Ya mereka juga mau The Corrs tapi kita yang diterima," sambung Ravel.

Berkaitan dengan musik Kpop belakangan ini yang kerap mencuri perhatian publik, Ravel merasa tidak ingin ikut terjun ke sana. Sebab, baginya itu bukan ranahnya meski terlihat menggiurkan dari segi bisnis.

"Jadi sebenarnya masing-masing sudah punya porsinya di promotor Indonesia. Kita lihat banyak promotor Kpop yang sudah hebat sebenarnya, jadi saya juga nggak mau mencampuri ranah sana sebenarnya sih. Di satu sisi bukan masalah dislike atau like ya, cuma ya kita lebih bagi porsinya aja yang pas lah," jelas Ravel.