Ada Dua Nama Band Anima, Jalur Hukum Siap Ditempuh

Ada Dua Nama Band Anima, Jalur Hukum Siap Ditempuh

Wisma Putra - detikHot
Rabu, 02 Agu 2023 21:43 WIB
anima
Ada Dua Nama Band Anima, Jaluh Hukum Siap Ditempuh. (Foto: wisma putra)
Bandung -

Personel band Anima akan menempuh jalur hukum karena salah satu personelnya membuat band tandingan dengan nama yang sama. Band Anima dengan logo baru dan personel baru ini didirikan oleh basis Anima benama Eldi Rinaldi. Hal tersebut sangat merugikan Irsha Adriano Akbar, Engkan Herikan, dan Lucky Lukman selaku personel yang membesarkan nama band Anima sejak tahun 2004.

Henky Solihin, kuasa hukum Irsha dan kawan-kawan, mengatakan kisruh ini mencuat sejak muncul band Anima baru yang digagas Eldi. Menurut Henky, dari salah satu podcast Eldi mengklaim bandnya adalah Anima asli dan memulai dari awal.

"Ini sebuah pembicaraan pembohongan publik, kalau kita berbicara palsu, palsu itu bahasa yang tidak pernah tunggal, contoh ada uang palsu, tentu ada uang asli. Kalau kita tarik yang asli itu mana, ya itu mereka ini," kata Henky sambil menunjuk Irsha dan personel Anima lainnya yang hadir di kantornya di Jalan Inhoftank, Kota Bandung, Rabu (2/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henky menjelaskan secara diam-diam berdasarkan peraturan Undang-Undang merek no 20 tahun 2016 tentang merek dan indikasi geografis, Eldi mendaftarkan merek Anima. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan itikad tak baik, sementara yang asli sudah terdaftar.

"Kalau kita berpedoman pada pelanggaran hukum, merek yang sudah terdaftar ini telah mendapat hal eksklusif oleh negara sebagaimana diatur pada ayat 1. Pemilik merek terdaftar itu berhak untuk mencegah dan melarang orang lain untuk menggunakannya," ungkap Henky.

ADVERTISEMENT

Henky menjelaskan dalam hal ini ada konsekuensi hukum. Seperti diatur dalam ayat 100 Pasal 1, barang siapa menggunakan merek terdaftar tanpa izin mereka terdaftar dapat dikenakan ancaman pidana 5 tahun dan denda Rp 2 miliar.

Begitu pun ayat 100, Pasal 2, barang siapa yang menggelar merek yang sama, pada pokoknya maka dapat diancam pidana kurungan 4 tahun dan denda Rp 2 miliar.

"Pertanyaannya, kenapa upaya hukum belum dilakukan, tapi akan dilakukan atas dasar pertimbangan salah satu personel band ini adalah sahabat lama," tutur Henky.

Henky menyebut Irsha dan personel lainnya merasa dirugikan, karena Eldi dan personel barunya menyebut personel Anima lama adalah palsu. Padahal mereka sampai sekarang dikatakan masih eksis.

"Dapat dimungkinkan apabila hak ekonomi tidak jatuh pada pencipta aslinya, itu bisa disangka pidana tentang pelanggaran hak ekonomi," ujarnya.

Selain itu, seperti lagu berjudul Bintang juga dinyanyikan oleh band bentukan Eldi. Padahal, pencipta lagu itu yakni Engkan masih bersama Irsha dan Lucky dalam band Anima.

"Lagu-lagu yang dibawakan ini (oleh Eldi) tetap lagu lama," ujarnya.

Henky mengharapkan pihak Eldi segera melakukan klarifikasi sebelum upaya hukum dilakukan oleh pihak Irsha dan kawan-kawan.

"Harapan saya sebelum upaya hukum ini meruncing agar segera mengklarifikasi, mencabut semua yang ada di platform digital. Kalau tidak, dengan sangat terpaksa upaya hukum akan kami jalankan," tegasnya.

Sementara itu, Irsaha Adriano Akbar atau akrab disapa Rino mengatakan kisruh dengan nuansa lain sudah dilakukan Eldi sejak tahun 2012 lalu dan keluar dari visi misi awal Anima terbentuk.

"Beliau juga membawa personel baru dan mengganti vokalis tanpa konfirmasi langsung diganti. Secara hukum kami bertiga tidak pernah mengundurkan diri atau keluar dari band Anima, mungkin bisa-bisanya Eldi itu," kata Rino.

"Tapi pertanggungjawaban kami kepada penggemar kan memang besar, karena Anima band yang kami pupuk dari awal pondasinya sampai dikenal masyarakat, asli atau palsu masyarakat sudah tahu, kenapa harus ada kata-kata ini yang asli dan palsu keluar dari mulut Eldi," terang Rino.

Rino juga tak pernah menghilangkan nama Eldi sebagai basis Anima. Begitu pun yang lainnya seperti Andri sang drumer, Lucky vokalis, dan Engkan sebagai gitaris.

"Tapi beliau ke kita sudah membuat statement ini asli, ini palsu. Sementara langkah hukum sebagai negara yang baik kami mendaftarkan hak merek kami daftarkan ke Dirjen Kekayaan Intelektual," jelasnya.

Rino berharap sebagai musisi Eldi seharusnya menghargai dia dan personel Anima lainnya yang sudah lama mendirikan band tersebut dam tidak menggunakan lagu-lagu milik Anima saat manggung.

"Sepanjang sepengetahuan kami pun, saudara Eldi ini tetap manggung memakai lagu Bintang itu, tanpa ada konfirmasi beliau ke penciptanya. Artinya gini, kalau dia ngeband, dia musisi bikin dong karya baru, jangan pakai orisinalitas kami yang kami pupuk sejak dulu," terangnya.

"Buat kami nama itu sesuatu yang kami bangun bersama dan kami jaga dengan segenap jiwa raga," tambah Rino.

Personel lainnya, Lucky, menuturkan kisruh ini terjadi sejak 2014 saat dirinya didepak secara sepihak oleh Eldi dan Eldi memasukkan manajer baru. Lucky menilai Eldi sudah berbuat keluar dari visi dan misi Anima.

"Tiba-tiba ada vokalis pengganti di dalam, sejak itu dia rekrut personel baru," ucap Lucky.

Lucky mengklaim pihaknya sudah berusaha berkomunikasi dengan Eldi, namun hingga kini Eldi sulit dihubungi. Tak hanya oleh dirinya, Rino dan Elkan juga sudah mencoba melakukan komunikasi tapi komunikasi mereka terputus.

"Itu sudah sering, Di, ayo sambung silaturahmi lagi, kita ngobrol lagi gimana baiknya, tapi tanggapan dari pihak Eldi-nya mentok, nomor di-block, WhatsApp, IG di-block juga, usaha kita mentok juga," pungkasnya.

Lucky menambahkan meski masih kisruh, dia tetap konser bersama Rino dan Engkan dan lakukan tur. Dalam waktu dekat, dia bakal manggung di Pekanbaru.




(wip/mau)

Hide Ads