Kenangan Coco Lee: Jadilah Pemenang Bukan Korban

Round-Up

Kenangan Coco Lee: Jadilah Pemenang Bukan Korban

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 06 Jul 2023 22:04 WIB
Ilustrasi Coco Lee dari media sosial.
Ilustrasi Coco Lee dari media sosial. Dok. Instagram
Jakarta -

Berita kematian penyanyi Hong Kong, Coco Lee, mengejutkan publik. Wanita berusia 48 tahun itu memilih mengakhiri hidupnya hingga sempat koma dan gagal diselamatkan.

Hal ini pun seolah menjadi akhir dari perjuangan Coco melawan depresi yang menggerogoti hidupnya selama bertahun-tahun. Saudarinya, Nancy dan Carol, pun mengatakan jika kondisi Coco sempat memburuk pada beberapa bulan terakhir saat membagikan kabar duka tersebut.

Coco yang selalu senang membicarakan soal cinta dan keyakinan. Lewat media sosialnya ia pun selalu membagikan hal tersebut pada followersnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cinta dan keyakinan. Dua kata favorit saya yang dibawa ke dalam hati ketika saya butuh untuk melewati tahun yang sangat sulit ini. Kadang-kadang hidup tampak tak tertahankan, tapi saya mengadaptasi sikap pejuang wanita yang menghadapinya tanpa rasa takut tapi selalu punya senyum lebar dan tawa besar," buka Coco Lee dalam tulisan panjangnya tersebut, akhir tahun lalu.

Dia menuliskan setiap perempuan punya banyak kekuatan dan keberanian di dalam setiap dirinya.

ADVERTISEMENT

"Anda bakal mendapatkan kebijaksanaan yang paling berharga dan akan mengubah perspektifmu tentang kehidupan mulai saat ini dan seterusnya. Jadilah seseorang yang terus ingin belajar dan tumbuh, lalu mendapat harta karun bijaksana," sambungnya.

Beragam pesan-pesan positif pun selalu dibagikan olehnya untuk masyarakat. Mulai dari pesan untuk selalu menebarkan cinta dan hal positif, hingga ucapan saling menguatkan di kala menghadapi masa-masa sulit agar terus percaya bahwa akan ada awal baru yang lebih indah di masa depan.

"Tersenyum dan pilihlah bahagia. Jadilah pemenang bukan korban. Jangan pernah menilai orang dari sampulnya, peduli tentang penderitaan orang lain dan cobalah membantu sebisa mungkin, jadilah pendengar yang baik, bijaksanalah, dan bagilah cinta untuk orang lain," katanya.

Coco LeeUnggahan Coco Lee di media sosial. Foto: dok. Instagram/@cocolee

Coco hidup dengan penuh perjuangan. Sang ayah yang merupakan berdarah Indonesia itu meninggal dunia saat ia masih kecil dan meninggalkannya bersama sang ibu dan dua saudarinya. Mereka pun pindah ke San Francisco dari Hong Kong. Di sini lah bakat menyanyinya mulai terasah.

Setelah lulus SMA, ia kembali ke Hong Kong dan menjajal berbagai kompetisi menyanyi dan berhasil menjadi runner-up di sebuah acara televisi. Pada 1993 Coco Lee dilirik oleh Fancy Pie Records dan dikontrak untuk dua album setelah enam bulan bergabung bersama mereka.

Album perdana berbahasa Inggris miliknya, Brave Enough to Love pun dirilis dan membuat dirinya dikontak oleh pihak Sony Music Entertainment pada 1996. Di tahun yang sama album bertajuk Coco Lee menjadi album terlaris di Asia dan pada 1998, album Di Da Di terjual lebih dari 1 juta kopi hanya dalam waktu tiga bulan.

Ia pun melebarkan sayapnya ke kancah dunia dan menembus pasar Amerika Serikat lewat album full berbahasa Inggris yakni Just No Other Way.

"Ini cukup aneh. Ini seperti aku berjuang kembali dari awal, meskipun aku sudah menjadi bintang di Asia," tuturnya kala diwawancarai oleh Los Angeles Times.

Nama Coco Lee pun makin mentereng setelah terpilih untuk menyanyikan lagu tema film animasi Mulan, Reflection, dalam versi Mandarin pada 1998. Lagu ini aslinya berbahasa Inggris dan dibawakan oleh Christina Aguilera.

Coco Lee juga menjadi penyanyi China-Amerika pertama yang tampil di panggung Oscar. Ia membawakan lagu A Love Before Time yang merupakan lagu tema film Crouching Tiger, Hidden Dragon karya Ang Lee.

"Dulu orang berkata,'Kau adalah pemimpi, tak mungkin kau bisa jadi penyanyi internasional'. Atau,'Tak mungkin kau merilis album berbahasa Inggris.' Aku membuktikan jika mereka semua salah. Aku ingin memberitahukan fans ku: Selama kau percaya dan bekerja keras, kau akan meraih segalanya," tuturnya dalam wawancara berbeda.

Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, jangan ragu untuk segera hubungi psikolog dan psikiater terdekat. Kunjungi laman www.intothelightid.org/cari sebagai laman yang didedikasikan untuk mencari layanan kesehatan mental terdekat. Laman pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.




(ass/pus)

Hide Ads