Kata Dipa The Changcuters Soal Marak Calo Jual Tiket Konser Harga Fantastis

Dipa yang merupakan bassist dari band rock The Changcuters angkat bicara mengenai maraknya calo di industri konser musik saat ini. Hal ini berkaitan dengan calo konser Coldplay di Jakarta yang menjamur.

Bagi Dipa, seorang calo semestinya bekerja hanya untuk menjual kembali tiket yang ia dapatkan kepada orang lain yang memiliki kesibukan. Calo merupakan perbantuan seseorang untuk mendapatkan tiket dengan keuntungan yang wajar.

Dipa pun tak menyalahkan calo jika mereka masih dalam batas wajar. Itu karena kumpulan orang-orang tersebut juga sudah menjalani pekerjaannya sejak lama.

"Sebenarnya untuk calo ini kan lebih seperti mereka menawarkan jasa yang diperuntukan bagi sebagian orang (pembeli tiket) yang mungkin punya kesibukan atau hal lain. Jadi selama calo ini dalam melakukan kerja tidak untuk niat menipu atau merugikan pihak lain sebenarnya masih oke saja," ujar Dipa kepada detikcom, baru-baru ini.

"Tapi kalau sudah ke ranah penipuan, itu salah. Dan bagi pembeli juga harus lebih berhati-hati ketika ada penawaran tiket konser dari yang kurang kredibel. Jadi harus dari dua belah pihak," lanjut Dipa.

Hanya saja, beberapa calo juga turut merasakan Dipa belakangan ini karena mematok harga tiket konser terlalu mahal.

Selain itu, beberapa dari calo tiket juga biasa menimbun tiket dan akan dijual dengan harga yang fantastis. Bagi Dipa, hal ini yang menjadi keresahan banyak orang saat ini apalagi Indonesia tengah ramai mendatang musisi luar negeri yang bergengsi.

"Yang kurang tepat kalau calo-calo ini memanfaatkan momen konser di mana mereka memborong tiket konser yang lebih dari kuota yang disediakan dan dijual kembali dengan harga yang fantastis," sambung Dipa.

Diketahui, beberapa kasus soal penipuan tiket Coldplay dan penjualan ulang tiket oleh sejumlah oknum di media sosial menjadi sorotan publik. Sebab, hal itu kini menjadi modus penipuan baru.

Beberapa calo yang menjual tiket palsu juga telah diamankan pihak kepolisian.

Sementara itu, sampai saat ini masih banyak orang mengaku telah ditipu oleh calo di media sosial. Beberapa orang bahkan merugi sampai belasan juta.