Kecerdasan buatan alias AI merambah dunia musik. AI secara bebas digunakan untuk mengkloning suara dan menghasilkan lirik lagu berbagai genre.
Mendapatkan chord lagu melankolis, hingga bikin lirik lagu sedih, kini bisa dikerjakan hanya dengan diketik saja, lalu berbagai kata-kata yang kalian inginkan bakal muncul. Tak cuma lirik dari berbagai genre, AI juga bisa dengan mudah menghasilkan lirik dari gaya musisi terkenal.
Kecerdasan buatan itu memang saat ini menjadi momok mengerikan untuk musisi. AI telah mengubah cara musisi memproduksi musik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja muncul berbagai perdebatan tentang adanya perkembangan teknologi itu. Tapi, ada banyak juga yang justru terbantu dengan adanya teknologi AI.
Seperti software Advanced Vocal Synthesis yang bisa kloning vokal dari artis terkenal, yang beberapa tahun belakangan ini telah menimbulkan perasaan campur aduk di industri musik.
Namun, dengan teknologi yang sama juga dapat membantu mendorong musik ke wilayah yang baru. AI tersebut bisa 'menyempurnakan' suara manusia hanya dengan komputer.
Ini bukan barang baru di dunia musik, synthesizer seperti ini sudah ada sejak tahun 2000-an. Dalam iterasi yang lebih baru, alat ini ditanamkan AI untuk menyempurnakan instrumen suara.
Kalian tinggal mengetikkan lirik, memilih nada, dan menyempurnakan aksen. Teknologi ini juga bisa bernyanyi dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin.
Ada juga teknologi Quick Stem Separation yang bisa melakukan stems dari track, mengekstraksi vokal, atau mungkin mengotak-atik bassline, yang biasanya selalu sulit dilakukan.
Softtware bertenaga AI itu kini mengubah proses tersebut menjadi lebih gampang. Alat tersebut, biasanya jadi titik awal buat seluruh rangkaian produksi kreatif termasuk remixing, sampling, dan pembuatan backing track. Kemajuan yang dibawa AI ke area ini merupakan anugerah bagi DJ dan produser.
Ada juga Affordable Mastering. Perbandingan hasil mastering AI dengan mastering hasil manusia, cuma soal waktu. Musisi yang menempuh rute AI bisa lebih menghemat waktu dan tentunya dengan biaya yang jauh lebih murah.
Para musisi biasanya menghabiskan berhari-hari untuk memoles suara dalam sebuah trek lagunya. Tapi kini, waktu itu bisa dikikis hanya dalam beberapa jam saja.
Tapi pertanyaannya, apakah musik sekarang sudah tak lagi pakai hati?
(nu2/nu2)