Musisi senior Tina Turner meninggal di usia 83 tahun. Kabar kepergian Tina Turner membawa rasa sedih yang mendalam bagi para penggemarnya.
Juru bicara Tina Turner mengonfirmasi kepada DailyMail mengenai penyebab kematian sang penyanyi.
"Dia meninggal setelah mengidap sakit berkepanjangan yang sangat lama," ungkap salah seorang orang terdekatnya, dilansir dari berbagai sumber, Minggu (28/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 24 Mei, juru bicara Tina Turner menceritakan dia meninggal di kediaman pribadinya di Swiss. Di penghujung hayatnya, artis Proud Mary melawan beberapa masalah kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, vertigo, stroke, kanker usus hingga gagal ginjal.
Dalam film dokumenternya di 2021, Tina Turner menceritakan dia mengalami gangguan stres pascatrauma akibat pernikahannya yang kacau.
"Saya telah mengalami roller-coaster yang liat dalam 4 tahun sejak pernikahan saya," ungkap Tina Turner yang menikah dengan eksekutif musik Erwin Bach pada 2013.
Dalam buku memoarnya yang berjudul My Love Story, ia juga mengungkapkan mengalami kesulitan menjaga agar masalah medisnya tetap selesai. Kematian Tina Turner terjadi 5 bulan setelah putranya Ronnie meninggal. Lima tahun sebelumnya, putranya Craig juga meninggal dunia.
Banyaknya kematian dalam kehidupan Tina Turner membuat mentalnya terjatuh lebih dalam. Di satu sisi, banyak selebrita berbicara tentang prestasinya terhadap industri musik.
"Melalui keberaniannya dalam menceritakan kisahnya, komitmennya berada di jalur hidupnya, tidak peduli pengorbanannya, dan tekadnya untuk mengukir ruang dalam rock and roll untuk dirinya sendiri dan orang lain yang mirip dengannya," kata aktris Angela Bassett yang berperan sebagai dirinya dalam film biografi Whats Love Got to Do With It pada 1993.
Dia melanjutkan, "Tina Turner menunjukkan kepada orang lain yang hidup dalam ketakutan seperti apa seharusnya masa depan indah yang dipenuhi dengan cinta, kasih sayang, dan kebebasan."