Isu Royalti Musik, Mengorbankan Bisnis hingga Pertemanan

Round Up

Isu Royalti Musik, Mengorbankan Bisnis hingga Pertemanan

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 20 Apr 2023 02:00 WIB
Wahana Musik Indonesia
Foto: Persatuan Wahana Musik Indonesia (dok. Pingkan/detikcom)
Jakarta -

Jagat musik Indonesia sudah dihebohkan isu royalti musik sejak beberapa bulan terakhir. Dua aktor utama yang menarik pelatuk tersebut adalah Ahmad Dhani dan Once Mekel.

Dua orang yang juga rekan satu band itu berselisih setidaknya sejak Februari, ketika Dewa 19 menggelar konser tunggal di JIS, Jakarta. Dari urusan internal mereka, tiba-tiba saja melebar secara nasional sampai-sampai dimediasi oleh Kemenkumham.

Polemik itu tidak lagi menjadi milik Dhani, Once atau Dewa 19, tapi juga institusi nasional. Sejumlah nama-nama baru juga terlibat mewakili para pencipta lagu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Selasa (18/4/2023) awal pekan ini, barisan musisi atau pencipta lagu yang tergabung dalam Wahana Musik Indonesia (WAMI) menyambangi Kemenkumham untuk berdiskusi dan meminta solusi atas kisruh soal royalti musik. Deretan musisi yang hadir saat itu ada Ahmad Dhani, Piyu, Rika Roeslan, Badai, Dedi Chasmala, Posan Tobing, Pika Iskandar, Dee Lestari, Anji dan Once.

"Tadi kami bersama-sama berbincang dan berdiskusi dengan bapak menteri dan jajarannya juga ada ibu Dirjen HAKI yang juga hadir," ujar Dee Lestari dalam jumpa pers.

ADVERTISEMENT

Dee Lestari memberikan keterangan tentang apa yang dibahas dan dibawa pulang dari pertemuan dengan Menkumham, Dirjen HAKI dan jajarannya tersebut. Yakni, mereka mendapatkan solusi berupa Focus Group Discussion (FGD) khusus membahas royalti musik.

"Kesimpulan dari pertemuan kami dengan bapak menteri kira-kira kita akan melakukan semacam FGD untuk membahas perihal Undang Undang Hak Cipta maupun juga tata laksana dari pemungutan royalti yang akan mengundang para stakeholder dan tentunya para pencipta lagu juga akan diundang di sana. Semoga itu juga akan menjadi satu realisasi yang betul-betul bisa mendorong sebuah perubahan yang nyata," papar Dee Lestari.

Ahmad Dhani menambahkan, alasan Kemenkumham memberi wadah berupa FGD karena beberapa pasal soal hak cipta dianggap saling bertabrakan. Maka dari itu dibuat sebuah forum untuk kembali membahas hal ini.

"Fokus tadi kepada Undang Undang hak cipta Nomor 28 tahun 2018 pasal 9 itu Undang Undang yang lebih supreme sehingga semua user semua pengguna penyanyi itu sebelum menyanyikan di panggung harus meminta izin. Itu adalah Undang Undang yang lebih supreme daripada Undang Undang pasal 23. Maka dari itu FGD tadi itu untuk mengantisipasi bagaimana caranya supaya nanti dua minggu kemudian semua peristiwa pertunjukan musik itu tidak ada bentrokan," jelas Ahmad Dhani.

Badai, mantan personel Kerispatih yang juga dikenal sebagai mesin hits musik Indonesia, ikut bicara. Bagi Badai, hal ini perlu dilakukan demi menyelamatkan kesejahteraan para pencipta lagu dan anak cucunya.

"Jadi, sebenarnya ini adalah upaya perjuangan kami dari pencipta lagu untuk menyelamatkan legacy kami untuk keluarga dan anak cucu kami yang memang nantinya mereka nih yang merasakan eksploitasi daripada lagu-lagu kami," jelasnya.

Sudah lama menjadi momok memang bagaimana ketidakbecusan urusan royalti ini bagi para musisi Indonesia. Bagaimana tidak, seringkali muncul kabar, musisi nasional di usianya yang senja, kesulitan ekonomi menjalani hidup padahal di masa jayanya musisi tersebut melahirkan banyak karya.

Sebagai contoh, mengutip tulisan Kolom dari Ahmad Mathori (pemerhati HAKI) di detikcom, satu fakta kisah dari seorang komponis dangdut era 90-an, Syam Permana, yang kini terpaksa harus memenuhi kehidupannya sebagai pemulung. Padahal, banyak musisi dari skena dangdut yang kehidupannya menjadi lebih layak berkat membawakan lagu-lagu ciptaan Syam.

Merenggangnya hubungan Once dan Ahmad Dhani karena royalti (di halaman selanjutnya)

Akan tetapi, fakta lain di lapangan bukan hanya ekonomi yang dikorbankan dari isu royalti musik hari ini. Tapi juga hubungan pertemanan lama antara Dhani - Once yang sudah jadi rahasia umum kini merenggang.

Once tak lagi ikut dalam paket pertunjukkan Dewa 19 bersama dengan vokalis lainnya, Ari Lasso, Virzha dan Ello. Berulang kali dalam berbagai kesempatan, Ahmad Dhani menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki masalah personal dengan Once, melainkan hanya bisnis. Akan tetapi, ucapan yang keluar dari mulutnya sedikit banyak kerap bernada cibiran.

Ucapan seperti Once hanya kuliah hukum S1, sedangkan untuk memahami hal ini perlu lulusan S3. Di kesempatan lain, Dhani juga menyatakan 'enough is enough' untuk menegaskan bahwa tidak ada lagi kesempatan bagi Once untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dalam penampilan solo. Kecuali dengan izin dari dirinya langsung.

Bahkan untuk urusan dua orang ini pun, Kemenkumham turun tangan memfasilitasi tempat dan rangkaian acaranya.

"Sebenarnya saya sama Once nggak pernah bermusuhan. Cuma bertemu di kementerian ini emang diinisiasi diatur oleh pak Effendi Simbolon bersama calon gubernur Jawa barat," ungkap Ahmad Dhani.

"Ya nggak bakal lah (Once nyanyi lagu Dewa 19 tanpa izin)," ujar Ahmad Dhani dalam wawancara.

Dari sisi Once, apa yang dikatakan olehnya juga menyiratkan bahwa isu royalti sudah lebih dari urusan ekonomi dan hukum belaka. Di kesempatan tersebut, Once dengan tegas menyetujui tidak akan membawakan lagu Dewa 19 dan menyatakan ini adalah isu yang personal.

"Saya nggak akan lagi bawain lagunya Dhani, baik sendiri maupun bersama Dewa 19 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Saya kira itu bukan dalam rangka penerapan suatu hukum yang positif yang ada ya. Ini hanya urusan pribadi saja. Kalau hukum positif kita sampai hari ini tidak ada larang melarang itu, tidak bisa melarang itu," tegas Once Mekel.


Hide Ads