Taylor Swift memiliki basis penggemar yang besar di seluruh dunia. Hingga kini dia telah menggelar berbagai konser yang tak terlupakan bagi Swifties (sebutan buat fans Taylor Swift). Namun pada konser terbaru The Eras Tour terjadi keributan antara fans Taylor Swift dan promotor Live Nation juga platform ticketing, Ticketmaster. Apa yang sebenarnya terjadi?
Taylor Swift secara resmi mengumukan The Eras Tour pada 1 November 2022. Konser tersebut dimulai pada 18 Maret dan berakhir pada 5 Agustus 2023 di Los Angeles. Dia juga memberikan bocoran nama-nama artis yang akan tampil dan berada di satu panggung dengannya. Termasuk Paramore, Phoebe Bridgers, dan HAIM.
Taylor Swift bermitra dengan Ticketmaster untuk penjualan tiket The Eras Tour. Mereka menerapkan program penggemar terverifikasi. Sebanyak 3,5 juta penggemar melakukan pre-register buat tiket tersebut. Ini merupakan pendaftaran tertinggi dalam sejarah penjualan tiket oleh Ticketmaster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 15 November 2022, sebanyak 1,5 juta penggemar beruntung menerima kode penggemar terverifikasi. Namun, penjualan tiket tersebut dengan cepat berubah menjadi kekacauan. Banyak penggemar mulai melaporkan kerusakan situs, waktu tunggu yang sangat lama, serangat bot, dan gangguan teknis lain yang membawa kekecewaan.
Namun beberapa jam setelah waktu penjualan yang direncanakan, Ticketmaster memberikan klarifikasi melalui Twitter. Mengatakan bahwa kekacauan tersebut disebabkan oleh banjirnya permintaan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah Ticketmaster. Mereka lantas menunda waktu penjualan tiket.
Kekecewaan penggemar semakin terasa. Ticketmaster mengumumkan pembatalan penjualan tiket secara umum yang dijadwalkan dibuka pada 18 November 2022. Pada keadaan ini, CEO Liberty Media Greg Maffei justru menyalahkan keadaan pada permintaan tiket yang besar dari para Swifties dan adanya serangan bot. Namun tak lama Ticketmaster merilis permintaan maaf mereka.
Pada 18 November 2022, Departemen Kehakiman dilaporkan membuka penyelidikan terhadap perusahaan induk Ticketmaster yakni Live Nation Entertainment. Mereka menyelidiki kemungkinan adanya penyalahgunaan kekuasaan di industri musik. Akhirnya pada 22 Desember, Swifties bekerja sama dan mengajukan gugatan terhadap Live Nation Entertainment.
Gugatan tersebut didasarkan pada 'bencana' penjualan tiket yang terjadi pada 15 dan 16 November 2022. Ada juga terkait pembatalan penjualan tiket pada 18 November 2022. Fans mengklaim Ticketmaster telah melakukan skema anti-persaingan dengan memaksa penggemar membeli harga tiket presale yang berada di atas harga pasar yang kompetitif.
Selanjutnya pada 18 Januari 2023, Senator Amy Klobuchar menyebut adanya masalah dalam industri ticketing di Amerika Serikat dengan kegagalan Ticketmaster ini. Sidang antara Swifties dengan Ticketmaster kemudian berjalan dan berlanjut hingga pada awal pekan ini sidang berlanjut.
Namun perjalanan Swifties masih jauh untuk mencapai keadilan soal permasalahan ini. Dikutip dari Good Morning America, sidang selanjutnya baru akan dijadwalkan bulan Mei mendatang.
Taylor Swift sempat bicara soal permasalahan ini di atas panggung konser. Dia menyinggung bagaimana Ticketmaster gagal sebagai platform ticketing.
Baca juga: New York dalam Lirik Lagu Taylor Swift |