Cat Stevens dikenal lewat karya-karya populernya di dunia musik pop-rock hingga folk sejak debutnya di tahun 1967. Matthew and Son hingga Tea for the Tillerman merupakan album populer dari musisi Inggris ini. 10 tahun setelah debut, Cat Stevens mengubah namanya menjadi Yusuf Islam setelah menjadi mualaf.
Ketertarikan Cat Stevens pada Islam dimulai ketika dia mendengar suara azan saat berlibur ke Marrakesh. Dijelaskan kepadanya saat itu bahwa azan merupakan 'musik untuk Tuhan'. Konsep tersebut menggelitik Cat Stevens karena sebelumnya dia hanya mengenal musik untuk uang, popularitas, dan kekuatan pribadi seseorang. Namun hal itu tidak serta-merta membuatnya langsung pindah agama.
Perjalanan religiusnya berlanjut ketika nyaris tenggelam di Malibu, California. Di mana dia berdoa kepada Tuhan, apabila dia diselamatkan maka dia akan mengabdi. Keajaiban datang padanya dan diselamatkan oleh ombak yang membawanya ke pantai. Dari situ, dia haus akan pengetahuan spiritual dan belajar banyak hal mulai dari Buddha hingga astrologi. Sampai akhirnya dia diberi hadiah oleh kakak laki-lakinya sebuah Al-Qur'an dan memulai menyelami Islam.
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah program BBC, Cat Stevens mengaku tidak secara secara langsung tertarik dengan Al-Qur'an tersebut. Terlebih karena dia dibesarkan dengan kepercayaan kuno yang dianut oleh sang ayah. Namun karena pada momen tersebut dia tengah melakukan pencarian spiritual, tak butuh waktu lama buatnya tenggelam dalam isi Al-Qur'an dan memutuskan pindah agama di tahun 1977.
Sejak itu dia pun kemudian ganti nama jadi Yusuf Islam, sebelum akhirnya kini menggunakan nama Yusuf Cat Stevens. Nama Yusuf dia pilih karena sangat menyukai kisah Nabi Yusuf di Al-Qur'an. Namun perjalanan mualaf Cat Stevens diwarnai dengan penolakan dari kalangan penggemar khususnya di negara-negara barat.
"Mereka menyebutku orang jahat dan pengkhianat," kata dia.
Berkat popularitasnya di awal karier dan deretan musik terkenal yang dia rilis, mau tak mau Yusuf Cat Stevens jadi 'wajah' buat Islam di dunia musik dan negara-negara barat. Sehingga ketika dia memutuskan untuk berhenti bermusik dalam waktu yang cukup lama, lebih dari dua dekade, dia pun kembali ke panggung dan memulai kariernya di jalur lagu-lagu religius Islam.
"Awalnya kupikir orang-orang akan mengerti kenapa aku berhenti, tapi ternyata tidak seperti itu. Mereka ingin aku tetap bermusik," kata pelantun Father and Son itu.
Kini lewat royalti dari musiknya, Yusuf Cat Stevens melakukan kegiatan-kegiatan amal untuk komunitas muslim di London dan seluruh dunia. Dia pun terus bermusik dan menjadi perwakilan dari seorang musisi muslim kulit putih.
Lihat juga Video 'Kisah Babah Alun, di Antara Buya Hamka dan Tomy Winata':
(aay/mau)