Peter Kavanagh, anggota parlemen negara bagian Victoria menyatakan, konser Cat Stevens harus ditolak sebab penyanyi itu mendukung fatwa mati atas pengarang Inggris Salman Rushdie. Peter Kavanagh telah menulis surat kepada Menteri Imigrasi Australia Chris Evans agar menolak visa Cat Stevens.
Fatwa mati atas Salman Rusdhie diserukan pemimpin spiritual Iran Ayatullah Khomeini. Salman Rushdie difatwakan mati terkait novelnya yang berjudul 'Ayat-Ayat Setan' yang terbit pada 1989 yang dinilai menghina Nabi Muhammad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Tapi saya pikir sebelum ia datang ke Australia, ia harus mengatakan ia tidak mendukung kebijakan yang memberangus kebebasan orang untuk berekspresi dan menyatakan pendapat," tuntut Kavanagh.
Cat Stevens dijadwalkan akan konser di Melbourne, Perth, Adelaide, Sidney dan Brisbane bulan Juni ini.
Cat Stevens mengubah namanya menjadi Yusuf Islam setelah menjadi mualaf pada 1977. Cat Stevens terkenal dengan lagu-lagu klasiknya antara lain Wild WOrld, Father and Son dan Morning Has Broken . Lagunya setelah menjadi muslim yang terkenak antara lain 'You Are Allah.
Selain masih aktif bermusik, ia juga aktif di bidang pendidikan. Ia mendirikan 3 sekolah di Inggris yakni Islamia Primary, Islamia Girls ‘Secondary and Brondesbury College for Boy. (iy/hkm)