Insiden penyekapan serta ancaman pembunuhan yang diterima band Radja seusai manggung di Malaysia mencuri perhatian publik. Pemerintah diminta mengambil sikap terhadap permasalahan ini.
Hal itu diutarakan oleh Ketum Gekrafs sekaligus produser musik Kawendra Lukistian. Pemerintah dirasa perlu melakukan evaluasi demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pelaku industri kreatif Tanah Air saat tengah berkarya di luar negeri.
"Peristiwa yang terjadi pada band Radja di Johor Bahru, Malaysia, harus menjadi evaluasi pemerintah dalam melindungi dan memberikan kenyamanan bagi para pelaku industri kreatif Tanah Air ketika berkarya dan mencari nafkah. Oleh karena itu, saya meminta pemerintah segera mengambil sikap," kata Kawendra Lukistian ditemui media baru-baru ini.
Dia menambahkan, pemerintah perlu melakukan komunikasi berkelanjutan dengan pihak Malaysia terkait kasus ini. Hal tersebut tentu karena sepanjang sejarah karier banyak musisi Indonesia, Malaysia juga menjadi negara sasaran tampil dan pasar yang besar buat musik Tanah Air.
Nama-nama besar seperti Afgan, Rossa, Raisa, hingga Bunga Citra Lestari kerap kali manggung di Malaysia. Tentu kejadian yang dialami Radja bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah terkait untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi di masa depan.
![]() |
"Saya meminta pemerintah segera mengambil sikap dan mengkomunikasikannya secara baik dengan negara tetangga. Para pekerja seni kita harus mendapatkan perlindungan optimal dan kenyamanan dalam bekerja baik di dalam ataupun di luar negeri. Kita ingin pelaku industru kreatif kita dihargai dan hak-haknya terlindungi," tambah Kawendra Lukistian.
Sebelumnya diberitakan Radja mengaku mengalami penyekapan hingga ancaman pembunuhan oleh oknum penyelenggara acara konser yang sudah mereka selesaikan. Tapi malah Radja dituding tidak tampil hingga memicu emosi beberapa orang. Terjadi perdebatan hingga lempar botol air minum di ruangan tersebut. Hal ini kemudian membuat Radja meminta perlindungan ke Mabes Polri.
Di sisi lain, pihak penyelenggara event di Malaysia yakni Mee2 Events mengapresiasi tindakan Radja dalam berkoordinasi dengan kepolisian Indonesia. Mereka juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait curhatan Radja tersebut dan mengakui adanya kesalahpahaman antara penyelenggara konser dengan Radja.
"Insiden kesalahpahaman antara penyelenggara konser, Mimosa & acara hiburan dan Grup Radja. Mimosa Events & Entertainment selaku penyelenggara acara Majestic Johor Concert Radja Live in Johor 2023 sudah mengetahui adanya berita yang sedang ramai diperbincangkan," buka keterangannya dilihat detikcom, Selasa (14/3/2023).
"Sehubungan dengan itu, kami sampaikan bahwa telah terjadi kesalahpahaman mengenai komitmen komersial dan operasional selama acara berlangsung. Awalnya acara berjalan lancar dan terkendali, tapi setelah itu terjadi kesalahpahaman yang melibatkan penyelenggara dengan Radja band," terangnya lagi.