Para personel band Radja mengaku disekap hingga mengalami ancaman pembunuhan. Itu terjadi setelah tampil di sebuah konser di Johor Bahru, Malaysia, Sabtu (12/3/2023) malam.
Ian Kasela menyebut para personel Radja beserta keluarga disekap di dalam satu ruangan.
"Kita disekap dalam kamar, (lalu) datang kurang lebih 20 orang. Di luar ruangan itu pun banyak sekali (orang) ya. Karena anak gue juga ikut saat itu," kata Ian Kasela saat ditemui di Bareskrim Mabes Polri, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat di dalam ruangan tersebut, mereka dibentak, dicaci-maki, hingga diancam akan dibunuh. Apapun yang dilakukan oleh para personel Radja saat itu dianggap salah di mata pelaku.
"Di dalam ruangan itu mereka masuk tanpa ada salam assalamu'alaikum, tanpa ada 'hei' atau apa, mereka langsung marah dengan nada tinggi, maki-maki kita dengan bahasa mereka," terang Ian Kasela.
"Jadi, kita udah nggak berdaya, kita dibuat diem. Kita mau ngomong, dibentak. Gua coba mau meredam, badan gue didorong, gue mundur ke belakang, gue duduk. Gua mau coba bangkit lagi gue dibentak lagi," jelasnya.
Ian Kasela kemudian menjelaskan dugaan pembunuhan yang terjadi terhadapnya.
"(Dia bilang) 'you mati, you orang Indonesia tidak boleh macem-macem di sini'. Gue bilang, 'Gue mau macem-macem apaan? Bro, apa yang gua perbuat sampe lo kayak gini? Apa yang gua lakuin'," cerita Ian Kasela.
"Dia sampe bilang, kalau bahasa kita ya, 'Kalau gue denger lo masih sekitar sini, Kuala Lumpur, Johor, sekitarnya, lo semua mati'. Berkali-kali ya tanpa alasan yang jelas," jelasnya.
Setelah selama kurang lebih setengah jam mereka disekap di ruangan tersebut, pelaku kemudian membanting meja dan melemparkan botol air mineral sebelum pergi meninggalkan para personel band Radja.
"Sekitar setengah jam lebih kurang, dia sendiri pergi, banting meja, lempar botol air mineral," pungkasnya.