Ardhito Pramono menceritakan perjalanan awal kariernya sebagai musisi. Pada awalnya, ia sempat menjajal genre rock hingga hip hop karena genre-genre tersebut tengah ramah digandrungi.
"Gue waktu itu mendengarkan omongan teman baik gue, sempat mainin genre rock, hip hop dan pada saat itu juga gue memang suka. Tapi gue juga bikin lagu jazz," kata Ardhito Pramono saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Saat itu, Ardhito Pramono menyadari genre musik jazz masih sulit diterima publik. Hingga pada akhirnya muncullah sosok Danilla Riyadi yang sukses mencuri perhatian publik dengan album Telisik yang bernuansa jazz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peran besar Danilla Riyadi yang membuat dirinya memilih genre musik jazz sebagai landasan karier di industri musik Indonesia.
Mulai dari situ, ayah satu anak tersebut mulai berani memproduksi lagu-lagu bernuansa jazz dan sukses menjadi salah satu fenomena di industri musik di awal kemunculannya.
"Pada saat itu Danilla baru keluar dengan album pertama, ada ballad-nya, ada jazz-nya juga. Gue pikir Danilla orang yang pertama keluar dengan genre jazz dan diterima. Oke, gue berani maju (dengan jazz) karena gue lihat Danilla juga bisa," tutur Ardhito Pramono.
Sebelum menjadi musisi seperti sekarang, Ardhito Pramono sempat kerja kantoran. Dirinya pernah bekerja di salah satu kantor swasta di Jakarta.
Kemudian, Ardhito Pramono memberanikan untuk terjun ke dunia tarik suara, dia pun kerap mengunggah berbagai video di YouTube miliknya dan mulai mengcover berbagai lagu-lagu, salah satunya She Was Mine.
Sejak saat itu, namanya mulai mendapatkan perhatian dan mulai dikenal luas oleh publik. Setelah mendapatkan popularitas, ia merilis single pertamanya berjudul Aku Menempatkan Hatiku dan disusul dengan lagu Apa yang Kau Rasakan Tentang Aku.
(ahs/dal)