Duo musisi yang dinamai dBatlayar resmi merilis single bertajuk Tertunda. Project itu sekaligus memberi tanda pada publik bahwa mereka sebagai kakak adik bisa kompak main musik.
Single Tertunda menceritakan tentang pengalaman hidup mereka saat masa COVID-19 masih mencekam dengan keras.
Joy Batlayar, salah satu personel, menjelaskan saat proses pembuatan lagu, ia sedang dalam keadaan tak baik-baik saja. Namun ia tetap bersikeras karena bertanggung jawab dengan projectnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat pembuatan lagu ini, suasana hatiku sedang dalam keadaan yang jenuh dengan keadaan yang ada. Akhirnya aku mencoba untuk tetap berpikir positif agar tidak tenggelam dalam perasaan jenuh tersebut," ujar Joy, Kamis (10/11/2022).
Nyatanya, hal-hal berat yang dialami semasa pembuatan lagu tak hanya dirasakan Joy, Dave Batlayar pun mengaku sempat merasakannya. Kemudian Dave merangkum semua yang ia rasakan pada lagu Tertunda itu.
Kata Dave, ia ingin menyampaikan rasa semangat dalam menjalani tiap hal ke orang lain. Tentunya hal itu ia lakukan melalui lagu Tertunda.
"Lewat lagu ini, aku berusaha meyakinkan pendengar lewat liriknya bahwa, 'Tenang hai kawan, jalan perlahan tetap sampai di tujuan', setiap orang punya waktunya masing-masing dalam mencapai apa yang dicita-citakan. Selalu ada harapan bagi kita yang yakin dan percaya pada mimpi kita masing-masing," kata Dave.
Proses pengerjaan Tertunda rupanya juga melibatkan Febrian Nindyo Purbowiseso dan Ezra Mandira dari HIVI!. Keduanya mengambil peran sebagai produser di project ini.
Kata Febrian, lagu Tertunda memiliki lirik yang sangat kuat sehingga butuh perbaikan sedikit pada bagian aransemen yang baru. Febrian juga percaya lagu itu bisa memberikan semangat baru untuk para pendengarnya.
"Lagu Tertunda kami usulkan ke teman-teman dBatlayar untuk dirilis kembali melalui aransemen baru, karena lagu ini sangat kuat, penuh dengan pesan yang baik, dan juga sebagai sebuah simbol dimulainya kembali perjalanan dBatlayar dengan semangat baru yang sempat tertunda karena pandemi," papar Febrian.
(pig/mau)