.webp)
Usai pengumuman nominasi Grammy 2022, nama Jon Batiste langsung menjadi perbincangan hangat. Pria berusia 35 tahun itu menjadi musisi peraih nominasi terbanyak di ajang tersebut dengan 11 kategori dan mengalahkan Billie Eilish, Olivia Rodrigo hingga BTS.
Sosok Jon Batiste sendiri dikenal sebagai salah satu musisi pengiring acara The Late Show with Stephen Colbert sejak 2015 lalu. Kala itu ia bergabung di sana bersama dengan bandnya yang bernama Stay Human yang dibentuk olehnya sejak 2005 lalu. Bersama dengan Stay Human ia sempat membuat album bertajuk MY N.Y dan direkam di sepanjang jalur kereta bawah tanah New York pada 2011 lalu.
Selain itu, ia sempat berkolaborasi dengan banyak musisi dari berbagai genre seperti John Legend, Billy Joel, Nas, hingga Ed Sheeran. Batiste bertugas sebagai Creative Director dari National Jazz Museum di Harlem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Momen 2020 menjadi salah satu tahun yang indah untuknya, karena lewat komposisi handalnya di film Pixar bertajuk Soul, ia berhasil meraih penghargaan dari beragam ajang seperti Oscar, Golden Globe hingga BAFTAs. Setelah itu, ia kembali meraih sukses dengan menjadi nominator terbanyak di Grammy Awards 2022 lewat album We Are.
Nominasi yang diraihnya adalah yang paling dinantikan banyak musisi mulai dari Album of The Year, Record of The Year hingga Best Music Video.
"Ada sesuatu di sini yang lebih besar dari pada diriku dan telah menjadi sanjungan untuk ku karena aku telah belajar dari hal ini," ujarnya sambil menangis kala mendengar pengumuman nominasi Grammy di The Late Show with Stephen Colbert.
Lantas bagaimana sebenarnya masa kecil Jon Batiste dan perjuangannya hingga bisa seperti saat ini?
Jon Batiste tumbuh besar di New Orleans bersama keluarga yang memiliki anugrah di bidang seni musik. Khususnya dari darah sang ayah yang merupakan pemain bass di sebuah grup bersama tujuh orang saudaranya itu. Pamannya sendiri adalah musisi jazz ternama yakni Lionel Batiste dan Harold Battiste yang merupakan local heroes di New Orleans.
Meski begitu Jon Batiste tak mau memanfaatkan nama besar keluarganya itu. Ia justru mencari jalannya sendiri dengan membentuk band bersama temannya di The Juilliard School. Di sana pula ia berhasil mendapatkan gelar Sarjana dan Master dari program studi Jazz.
Kecintaannya pada dunia musik membuat dirinya berkarya dengan sepenuh hati di sana. Ia pernah membuat album untuk menunjukkan kecintaannya pada New York dan bagaimana orang-orang di sana berhubungan di tengah kesibukan dan kepenatan kota tersebut di MY N.Y.
Lalu pada 2021 kemarin, ia merilis We Are sebagai curahannya atas kejadian beberapa tahun belakangan di mana munculnya gerakan Black Lives Matter hingga pandemi COVID-19. Dalam wawancaranya bersama Atwood Magazine, Batiste mengatakan album tersebut adalah sebuah cerita dan tak terdefinisikan lewat satu genre saja.
"We Are adalah representasi dari musik tanpa genre yang mana hanya bercerita saja tentang semua rangkuman dari hidupku hingga di titik ini," pungkasnya.
Grammy Awards 2022 akan ditayangkan secara eksklusif di detikcom.
(ass/pus)
