The Brandals beberapa hari lalu resmi merilis album ke limanya bertajuk Era Agressor. Album tersebut memiliki 10 lagu yang dibuat berdasarkan isu sosial dan politik yang ada di Indonesia.
Tak hanya itu, menariknya The Brandals juga menumpahkan konsep lagu mereka juga pada cover album.
Pada cover album Era Agressor terdapat gambar tengkorak menggunakan jaket kulit hitam sambil memegang sebuah bom di tangan kanannya.
Sementara itu, pada tangan kiri tengkorak terdapat rantai panjang menjuntai ke bawah.
Lalu di hadapan tengkorak tersebut terdapat gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam keadaan yang hancur. Atap hingga bangunannya penuh lubang dan hampir runtuh.
Eka Anash sebagai vokalis The Brandals pun menjelaskan arti dari cover itu. Rupanya cover tersebut juga penggambaran dari kegelisahan hati The Brandals terhadap negeri saat ini.
"Sumber inspirasi gitu ya untuk konsep ini ya kalau yang lain juga semua ngalamin apa yang dilakuin sama pemerintah," ujar Eka Anash saat dijumpai di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Permasalahan yang dialami The Brandals maupun masyarakat lain beragam. Termasuk beberapa tahun belakangan adanya keributan masyarakat dengan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Selain itu, sebagai kelompok yang bekerja di bidang musik, The Brandals juga kesulitan perihal royalti. Hingga sekarang Undang Undang yang membahas royalti masih dianggap belum jelas.
"Dengan (adanya demo) Omnibus Law ada beberapa pasal yang memotong hak pekerja. Itu jadi pikiran ya, karena terpengaruh untuk gua dan kita sebagai pegawai," lanjut Eka Anash.
"Ya banyak (keresahan), kayak musisi kemarin kalau mau ngeband harus punya izin, pajaknya juga besar. Pengaturan hak cipta masih kusut," tambahnya lagi.
Baca juga: The Brandals Cerita Perdebatan Lagu Kafir |
Bukan hanya itu saja, Eka Anash cs juga menyoroti persoalan kerusakan lingkungan.
Bagi Eka Anash, hal-hal seperti ini perlahan dapat menghancurkan keadaan ekosistem. Ia pun menegaskan, sempat menangis mengenai keadaan saat ini.
Fakta-fakta yang digambarkan The Brandals itu hanya sebagian keresahan mereka saja.
"Itu cuma berapa fakta dari sekian banyak yang ganggu gua. Jadi itusih yang jadi konsen nya kita," tutur Eka Anash.
"Kalau mau ambil yang lebih besar lagi kayak kerusakan lingkungan. Gua lihat banyak penggusuran tanah, hewan yang mati, ya gua juga nangis. Pelan-pelan dihancurin gitu. Ini album sebagai pengingat buat kita juga," lanjutnya.
Simak Video "Video: Pesan Vidi Aldiano di Balik Lagu 'Bertahan Lewati Senja'"
(pig/pus)