Mengenal Trio Simbok, Emak-emak Pengamen Jalanan-Konser Bareng Didi Kempot

Mengenal Trio Simbok, Emak-emak Pengamen Jalanan-Konser Bareng Didi Kempot

Ari Purnomo - detikHot
Minggu, 28 Nov 2021 13:26 WIB
Trio Simbok
Trio Simbok di Solo Foto: Ari Purnomo/ detikcom
Solo -

Di Kota Solo ada tiga nenek-nenek yang masih aktif mengamen di beberapa rumah makan. Trio yang terdiri dari Parti (62), Mujilah (74) dan Nuramisri (60) kemudian dikenal Trio Simbok.

Dengan peralatan musik seadanya ketiga musisi jalanan ini begitu apik memainkan berbagai lagu. Mulai campur sari, dangdut koplo dan juga genre musik lainnya.

Setiap harinya Trio Simbok mengamen di Soto Babat, Perengsari, Kartasura. Dan jika sudah siang hari, ketiganya geser di rumah makan Bu Salamah, Besole, Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pentolan Trio Simbok, Parti mengungkapkan, sebelum dikumpulkan bersama dua rekannya, ketiganya adalah pengamen jalanan.

"Kalau kami semua awalnya mengamen ke Jogja, berkeliling di berbagai lokasi, seperti di Malioboro, Candi Prambanan, kampus, dan juga di beberapa tempat lainnya," tutur Parti, Sabtu (27/11/2021).

ADVERTISEMENT

Nenek yang tinggal di Pucangan Kartasura mengatakan, mengamen sudah dilakoninya sejak beberapa tahun yang lalu. Tidak heran jika wajah-wajah mereka sudah begitu familiar di beberapa tempat.

"Mengamen di Jogja itu sudah lama, empat tahun lebih. Nanti dari Kartasura ke Jogja kumpul dulu di pos pengamen dengan yang lainnya, di Malioboro atau pun di Prambanan sudah akrab dengan wajah kami," ujar Parti.

Saat mengamen, Parti biasanya duet dengan Mujilah. Berkeliling ke tempat-tempat yang sudah menjadi langganan. Dalam perjalanannya, baik Parti dan Mujilah pernah tertangkap petugas saat penertiban gepeng.

"Ya saya baru mau ngamen malah digaruk (diamankan petugas) dan menginap selama dua malam," kenangnya sembari tertawa.

Usai kejadian itu, disusul dengan adanya pandemi keduanya pun memilih mengamen di wilayah Soloraya hingga akhirnya keduanya bertemu dengan Sri Wahyuni.

Setelah ketiganya tergabung kemudian mencari tempat mangkal mengamen dan akhirnya diperbolehkan di Soto Babat Kartasura. Di tempat itulah ketiganya bertemu dengan Blontank Poer dari Rumah Blogger Indonesia (RBI).

"Kalau mengenai penamaan itu, mas Blontank Poer yang memberikan namanya," ungkap Mujilah dan diamini Parti.

Selain di Soto Babat, Trio Simbok juga mengamen di rumah makan Bu Salamah.

Trio SimbokTrio Simbok Foto: Ari Purnomo/ detikcom

"Paginya di soto babat, selepas pukul 12.00 WIB pindah ke bu Salamah sampai sore. Sehari rata-rata setiap personel dapat Rp 50 ribu itu sudah bersih, " urai Parti.

Tetapi, sekitar tiga bulan yang lalu salah satu personelnya yakni Sri meninggal dunia. Hingga akhirnya digantikan oleh Nuramisri yang tidak lain adalah anak pertama dari pencipta lagu Lingsir Wengi.

"Saat itu kan ada tanggapan di Simo Boyali dibayar Rp 2,5 juta, tetapi yang mengundang minta agar personel ditambah satu orang kemudian saya menghubungi bu Nur ini dan sampai sekarang kami bertiga lagi," urainya.

Pernah Diundang di Konser Didi Kempot

Trio Simbok juga pernah diundang dalam konser almarhum Didi Kempot yang digelar di The Sunan Hotel, Solo.

Ketiganya pun tidak pernah menyangka, jika anak diundang dalam konser yang begitu megah tersebut. Pasalnya, selama ini ketiganya hanya "konser" di rumah makan dan akhirnya tampil di panggung yang begitu megahnya.

"Ya kami tidak pernah menyangka akan diundang mas Didi Kempot untuk tampil di konsernya," kata Parti.




(tia/tia)

Hide Ads