.webp)
Ada saja cara Ayu Azhari untuk mengenalkan ragam kuliner dan pariwisata Indonesia. Ayu Azhari berencana akan merilis album dengan lagu-lagu bertema kuliner.
Dalam album tersebut nantinya direncanakan akan ada 9 lagu. Lagu-lagu tersebut mengambil judul dari berbagai macam makanan khas nusantara.
"Ada 9 lagu dengan tema kuliner ini bentuk kepedulian saya mengembangkan makanan lokal," kata Ayu Azhari saat mengisi Ngopi Daring Bela Negara, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Ayu Azhari tengah membicarakan tema pengembangan potensi kuliner lokal, ketahanan pangan, dan ekonomi kreatif sebagai daya tarik potensi parawisata Indonesia. Dalam obrolan itu Ayu Azhari terlihat bertukar pikiran dengan Dian Novita Sari, Ketua Umum Perempuan Tani HKTI dan Founder Kopi Perempuan Tani. Sari Bondan, Direktur Pengembangan Daerah IGC, Indonesia Gastronomi Community. Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU Dosen peneliti, pangan adalah ketahanan IPB, serta Jenderal TNI Dr. Jubei Levianto, S.Sos., M.M, direktur Bela Negara Kemenhan.
Pada kesempatan itu, Ayu Azhari menyanyikan dua dari sembilan lagu yang ada di album kuliner miliknya, yaiyu Soto Madura dan Pempek Lenjer.
Ide unik itu didapatkan Ayu Azhari ketika ikut dalam kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
"Bermulanya pemilihan gubernur Jokowi (2012) pedagang jalanan ke Senayan. Saya lihat di sana, kok merakyat banget. Tukang makanan ngumpul. Pesan makanan dan murah. Biasanya makanan mahal, suasananya dapat banget sangat sederhana," tutur Ayu Azhari.
Dalam proyek ini, Ayu Azhari mengajak musisi Devian. Dia juga mengumpulkan beberapa lagu yang pernah populer pada tahun 50-an sampai 60-an.
"Ide, bawain lagu tema makanan. Gabugan modern dan musik tradisional. Bikin lagu Gado- Gado Jakarta, setiap terdengar familiar. Lagu lama pernah dipopulerkan Mus Mujiono dengan keroncong dan saya mengubah aransemennya," kata Ayu Azhari.
Ayu Azhari juga tertari dengan lagu Warung Pojok, lagu Sunda Cirebon. Lagu ini sering dinyanyikan dan sekarang sudah ada digital platform dan bisa didengarkan.
"Pengembangan potensi kuliner lokal untuk ketahanan dan ekonomi kreatif. Pengembangan kuliner lokal mendasar sekali, jadi ikon daya tarik pariwisata Indonesia. Pengembangan sangat berkaitan dengan gastronomi, menggambarkan ciptaannya seperti apa. Asal usulnya, sejarahnya bagaimana. Syarat filosofi dan arti, pengembangan melibatkan banyak pihak dari hulu sampai hilir. Saat pandemi juga Pak Presiden mengajak masyarakat minum Mpon-Mpon untuk menjaga stamina imun," ujar Ayu Azhari.
Istri Mike Tramp ini juga memperkenalkan lagu yang berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Bangka Belitung. "Kebetulan ada lagu yang belum dikenal juga kayak makanan dari Bangka. Saya coba memperkenalkan kembali makanan-makanan dengan lagu-lagu. Indonesia kaya dengan makanan dan lagu khas daerah," jelasnya.
Direktur Bela Negara Brigjen TNI Jubai Levianto mendukung upaya Ayu Azhari dalam mendukung ketahanan pangan dalam bentuk gerakan ekonomi kreatif melalui sebuah lagu.
"UU Bela Negara adalah kewajiban setiap negara. Nah salah satunya cinta Tanah Air dan aksi nyatanya dengan mencintai dan membanggakan produk dalam negeri. Seperti Mbak Ayu Azhari ini kenalkan makanan daerah lewat lagu," ungkap Jubai Levianto.
Prof Dr Ir Made Astawan, M.S, IPU, juga menambahkan setiap pangan daerah, dijadikan heritage. Tugas kita mewariskan ke generasi selanjutnya agar pangan tradisional selalu eksis dan tidak punah. Begitu juga dengan Dian Novita Susanto, M.Sos dan Sari Bondan yang mengapresiasi karya Ayu Azhari.
"Ini loncatan baru dari kaum perempuan di bidang pertanian," puji Dian Novita Susanto.
(pus/dar)
