Musik elektronik turut memeriahkan panggung Mola Chill Fridays. Dentum iringan pesta ini dibawakan oleh Groove Armada langsung dari London dan ditayangkan melalui Mola.
"Hebat rasanya kembali bernyanyi di depan orang-orang. Sudah dua tahun sejak pertunjukan terakhir yang kami memainkan beberapa malam yang lalu. Di kampung halaman, di London dan suasananya sangat menakjubkan. Jadi ya itu terasa menyenangkan," terang Tom Findlay personel Groove Armada ini disertai raut wajah bahagia.
Ia juga mengaku lima hingga sepuluh tahun pertama sering merasa gugup ketika tampil. Agar tidak gugup, ia pun meningkatkan kepercayaan dirinya.
Unit elektronik asal London yang telah menggoyang lantai dansa sejak akhir era 90-an ini membuka penampilannya dengan 'Girl Say'. Mereka membawakan hits unggulan dari beberapa album yang sukses masuk deretan UK Albums Chart Top 50, termasuk lagu jagoan 'Song 4 Mutya'.
Di sela-sela penampilan yang padat dengan lagu-lagu elektronik, duo yang beranggotakan Andy Cato dan Tom Findlay sambil menjawab pertanyaan terpilih dari para penonton.
Salah satu pertanyaan yang dilayangkan membuat Andy Cato terkesan. Menurutnya, itu adalah pertanyaan terbaik.
"Sangat sulit untuk mengawasi kancah musik elektronik. Ada banyak produser yang sangat kusukai," jawab Cato.
Ia mengaku mengagumi Jai Paul, musisi asal Inggris yang aktif sejak 2007. Jai Paul juga mengusung genre yang sama dengan Groove Armada.
Di sisi lain, mereka juga menyadari bahwa musik elektronik memang cukup tak mudah diterima banyak telinga pendengar. Menurut mereka, semua harus selalu melalui sebuah proses.
Ketika ditanya soal album baru, sambil terkekeh Cato mengaku akan dilakukan ketika kehabisan uang. Sebetulnya, album baru bukanlah agenda besar bagi Groove Armada.
"Kami melakukan cara kami sendiri untuk musik yang ingin kami buat. Dan itu terus menjadi cara kami sekarang dengan apa yang telah kami kerjakan, yang akan terjadi, dan sejauh penglihatan kami," katanya.
Tayangan berdurasi 60 menit ini pun cukup menjawab semangat penonton untuk ikut menyulap party di rumahnya masing-masing.
Groove Armada memang tak pernah absen tampil di klub dan geek party ternama dunia. Sejak transisi musik analog ke digital pada era akhir 1990-an hingga pertengahan 2000-an, mereka sudah mencicipi panggung dari Ibiza sampai Singapura.
Legenda musik lantai dansa ini juga pernah menghebohkan Jakarta saat tampil di salah satu klub ternama.
Selama kariernya, Groove Armada pernah mendapat nominasi Best Dance Recording di Grammy Award 2003 dan 2004, masing-masing untuk 'Superstylin' dan 'Easy'. Album Black Light yang meluncur pada 2020 juga mendapat nominasi Best Dance/Electronic Album di Grammy Award 2011.
Grup musik EDM asal Inggris ini menjadi penampil penutup dalam Mola Chill Audition. Keseruan mereka bisa ditonton di Mola.
Simak Video "Video: Ikan Mola-mola Ukuran 2,5 Meter Mati Terdampar di Pantai Gorontalo"
(ega/ega)