12 lagu dari musisi pendatang baru dirangkum menjadi satu dalam album kompilasi berjudul Kompilasi Irama Kotak Suara Vol. 1. Para band dan penyanyi yang terlibat di dalamnya merupakan mereka yang terpilih dari program kurasi dan kemudian dipasangkan dengan kolaborator berupa label dan produser rekaman.
Musisi yang terlibat dalam kompilasi tersebut di antaranya Bilal Indrajaya, Caccia, Gavendri, Good Ol' Dreams, Sasan Fai, Satu Per Empat, Soulfood, Inis, Jon Kastella, Tender Shoots, Vhal Rasyid, dan Virdania.
Sementara produser dan label rekaman yang menjadi kolaborator dalam album kompilasi tersebut antara lain Berita Angkasa, Kolibri Rekords, Pohon Tua Creatorium, Palm House, Sun Eater, Wonderland Records, Rekti Yoewono, Mondo Gascaro, Bam Mastro, Laleilmanino, Ari Lesmana, dan Endah N Rhesa.
Ada berbagai tema yang diangkat oleh para musisi yang lagunya terdapat dalam Kompilasi Irama Kotak Suara Vol. 1. Bilal Indrajaya, contohnya. Bersama LaleIlmanNino, dirinya membahas mengenai perasaan takut akan kematian dalam lagu berjudul Niscahya.
"Sebenarnya lagu lama, tapi baru dikerjain sekarang. Sebenarnya sederhana, menceritakan tentang orang yang takut mati. Menceritakan perasaan ingin mati tapi takut," ujar Bilal dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8/2021).
Ada pula Jon Kastella yang memasukkan lagu berjudul Pengantar Bambu yang berangkat dari pengamatannya terhadap penjual bambu yang sering ia temui di kota kecil tempat dia tinggal.
"Tentang penjual bambu turun-temurun. Mereka mendorong bambu dari Tanjung Sari (Sumedang, Jawa Barat), berangkat tengah malam, karena jalanan sepi, kadang sendirian, kadang berbarengan, kadang beralas kaki kadang tidak. Mereka lewat tempat aku tinggal yaitu di Jatinangor. Sejak dulu mereka lewat sambil mendorong bambunya ke pasar," tuturnya.
"Suatu waktu, kira-kira 2016, datang inspirasi itu. Itu semangat yang luar biasa, tidak bisa didiamkan. Hanya mau membagi cerita bahwa mereka (penjual bambu) ada," kisahnya lagi.
Sedangkan grup musik Satu Per Empat memasukkan lagu Memoir of Bill Lee yang digarap bersama Berita Angkasa Records dan terinspirasi dari sebuah film keluaran era 1990-an.
"Lagunya sendiri sebenarnya based on film judulnya Naked Lunch, tahun 1991, drama surrealis gitu. Lagu ini sebenarnya lagu lama, dari sebelum pandemi sudah jadi. Kami garap lebih jauh lagi," ungkap Audi, personel Satu Per Empat.
Bagi para musisi yang terlibat, adanya produser dan label rekaman sebagai kolaborator dalam kompilasi tersebut membantu mereka dalam mengeksplorasi musik mereka lebih dalam. Sebab, dengan dipasangkannya mereka dengan produser, membuat mereka mampu menghasilkan karya yang berbeda dari apa yang pernah mereka kerjakan sebelumnya.
"Ini pertama kali gue kerja sama LaleIlmanNino terus cukup dimudahkan. Lagu ini mungkin cukup beda dari lagu-lagu yang sebelumnya. Karena ini polesan mereka banget. Gue cukup puas karena memang approach-nya ingin yang beda," kata Bilal.
Hal serupa juga diutarakan oleh Virdania yang bekerja sama dengan Bam Mastro dalam lagu berjudul Door of Changes.
"Itu salah satu hal baru juga sih, tadinya zona nyaman gue sama produser gue, yaitu Pandji Wisnu. Sekarang sama Bam beda banget. Overall enak sih, gampang banget diajak kerja sama, semua berjalan dengan lancar," ujar Virdania.
Berikut daftar lagu yang ada dalam Kompilasi Irama Kotak Suara Vol. 1:
1. Niscahya - Bilal Indrajaya
2. L.D.R. - Caccia
3. Should I - Gavendri
4. Tentang Lagu - Good Ol' Dreams
5. Always - Sasan Fai
6. Memoir of Bill Lee - Satu Per Empat
7. Pondafine - Soulfood
8. Buskers - Inis
9. Pengantar Bambu - Jon Kastella
10. Alive Again - Tender Shoots
11. Maktub - Vhal Rasyid
12. Door of Changes - Virdania
Simak Video "Video Yang Bisa Dinantikan dari Panggung Bilal Indrajaya di Java Jazz 2025"
(srs/dal)