.webp)
Rapper Baskara Rizqullah atau yang dikenal sebagai Basboi baru saja merilis album perdananya yang bertajuk Adulting for Dummies. Selaras dengan judulnya, Basboi menuangkan kisah dirinya melalui proses pendewasaan.
Namun rupanya, penggarapan album itu juga dianggap Basboi sebagai suatu hal yang turut mendewasakannya. Dalam proses pembuatannya, ia melewati begitu banyak tantangan.
Dirinya mengaku pada mempelajari banyak hal dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basboi menggarap materi Adulting for Dummies pada akhir 2019. Saat itu, dirinya merasa mampu menggarap album secara mandiri karena jadwal tampil di panggung terbilang lancar dan karier bermusiknya sedang mulus.
Akan tetapi, pandemi virus Corona datang tanpa diduga, padahal ia baru merampungkan satu lagu untuk albumnya. Menurutnya, kondisi pandemi dan berbagai penyesuaian yang harus ia lakukan memainkan peran besar dalam menggemblengnya menjadi sosok yang lebih dewasa dan cermat menghadapi masalah.
"Pandemi play a big role, play big impact dalam pembuatan albumnya. Proses pendewasaan gue jadi berasa. Album gue jadi kayak life record. Seiring pengalaman gue, itu gue tulis. Jadi ini bukan album yang sudah bertahun-tahun gue tulis terus gue rilis, itu benar-benar real time," ujar Basboi dalam wawancara virtual dengan detikcom, baru-baru ini.
Pada Desember 2019, Basboi telah merampungkan lagu berjudul Ching. Tetapi, lagu itu baru dirilisnya pada 2021. Ia merekam lagu lainnya, yakni Make Me Proud bersama Matter Mos.
Saat itu, dirinya berencana untuk bergabung dengan label rekamannya saat ini yang akan membiayai seluruh proses penggarapan albumnya. Tetapi, karena adanya pandemi, banyak rencana yang mundur, termasuk proses bergabungnya ia ke dalam label rekaman yang kini menaunginya.
Basboi harus bersiasat agar jadwal perilis album yang telah ia rencanakan terlalu lama tidak mundur terlalu jauh. Ia pun berupaya membiayai proses penggarapan dua lagu, padahal untuk menghidupi dirinya sendiri di masa pandemi, tanpa adanya jadwal manggung, ia telah merasa cukup kesulitan.
"Gue nggak ada income tapi timeline album harus gue kejar, waktu antara Februari sampai November (2021) itu krusial banget. Gue tetap harus ngeluarin sekitar dua lagu tetapi dengan modal pribadi yang sebenarnya untuk modal sehari-hari saja sudah ngepas banget," tuturnya.
"Salahnya di 2019, ketika gue masih ada income, manajemen keuangan gue jelek. Tanpa uang, tapi ada banyak tanggung jawab yang harus gue lakuin, itu benar-benar shape me as an adult ya. Di situ gue harus beneran bijak banget ngambil langkah dan jadimomen penting gue jadiin pegangan lah," sambung dia.
Bagi Basboi, sebuah album adalah gambaran fase yang tengah dilalui musisi. Dalam Adulting for Dummies, ia ingin bercerita secara jujur mengenai pendewasaan yang ia lalui dalam banyak perspektif, salah satunya adalah dari pandangannya dalam memaknai keluarga dan orang-orang terdekat. Contohnya adalah ibunya yang turut ia tuangkan dalam lirik.
"Menurut gue, orang-orang terdekat gue dalam artian people I hold dearly ya, pengaruh banget. Beneran mempengaruhi ke segala aspek decision making gue. Gue nggak bilang eksplisit langsung berpengaruh ke lirik, karena penulisan lirik hanya sedikit fragmen dari banyak hal yang gue lakukan di dalam kehidupan gue," jelasnya.
Basboi menambahkan meski terpengaruh dari orang-orang terdekatnya, dia tetap berupaya untuk menjadi dirinya sendiri.
"Pemikiran mereka sedikit-banyak nge-shape gue. Tapi gue nggak kehilangan identity. Gue tetap menjadi diri sendiri dengan decision making yang gue banget tapi mikirin dampaknya ke mereka," katanya lagi.
(srs/aay)
