Hursa Gandeng Sri Hanuraga dalam Rumangsa

Hursa merilis lagu berjudul Rumangsa yang menjadi single ketiga pembuka album. Dalam lagu ini, mereka menggandeng pianis jazz Sri Hanuraga.

Bagi Hursa, berkolaborasi dengan Sri Hanuraga memberi mereka pengalaman baru tersendiri. Sebab, keduanya mengusung warna musik yang terbilang berbeda.

Bila Hursa kerap menghadirkan nuansa pop dan rock alternatif dalam lagunya, karya-karya Sri Hanuraga justru kental dengan unsur jazz.

"Kami excited banget sama project ini dan nggak sabar untuk dengar tanggapan publik nanti tentang lagu ini. Nggak kebayang sebelumnya dengan musik yang diusung Hursa, akhirnya bisa kolaborasi sama pianis handal sekelas Sri Hanuraga," ujar vokalis Hursa, Gala Yudhatama dalam siaran pers yang diterima detikcom.

Kolaborasi antara Hursa dengan Sri Hanuraga berasal dari rasa saling kagum antara keduanya.

Band yang beranggotakan Gala (vokal, kibor), Pandji (gitar), Irvan (synth, synth bass), dan Goldy (drum) itu tertarik pada musik yang dihasilkan Sri Hanuraga. Tak disangka, ternyata pria yang akrab disapa Aga itu juga mengagumi musik yang diusung oleh Hursa pada karya-karya sebelumnya.

Proses penggarapan Rumangsa terbilang cepat. Hursa dan Sri Hanuraga mengerjakannya secara jarak jauh tanpa sempat bertemu. Hal itu disebabkan oleh adanya keterbatasan di masa pandemi virus Corona.

"Suatu kehormatan beliau tertarik untuk kolaborasi sama kita. Prosesnya juga bisa dibilang cepet banget. Semoga bisa diterima sama yang mendengarkan," ujar Gala lagi.

Rumangsa merupakan lagu yang diciptakan oleh vokalis Hursa, Gala Yudhatama. Kata "rumangsa" diambil dari bahasa Jawa yang berarti perasaan.

Lagu tersebut bercerita tentang keadaan seseorang yang dihadapkan dalam posisi ketika ia ingin pergi dari keadaan yang ia alami saat ini, untuk mencari berbagai kesempatan baru, tetapi banyak pertanyaan tentang apa yang akan ia hadapi di depan nanti.

Secara garis besar, kisah yang Hursa tuangkan ke dalam setiap karya di album kedua ini merupakan pengalaman dan buah pemikiran yang mereka rasakan selama proses pembuatan albumnya. Cerita-cerita tersebut menyentuh banyak ranah dalam kehidupan personelnya, yakni pengalaman pribadi, keluarga, pasangan, pekerjaan, hingga mimpi.