BNN merilis lagu berjudul War On Drugs di kanal YouTube-nya. Lagu itu diunggah di kanal YouTube Humas News BNN pada 23 April 2021 lalu.
Dalam videonya terdapat sejumlah anggota kepolisian bergoyang mengikuti irama lagu sambil mengepalkan tangannya ke udara.
"Pembuatan lagu War On Drugs ini merupakan salah satu bentuk penyampaian pesan sosial dari musisi Indonesia untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai bahaya narkoba dan semangat bersama untuk menyatakan perang terhadap narkoba," tulis keterangan yang ada di video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepala BNN RI menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh launching lagu "War On Drugs" ini dan berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia untuk lebih memahami tentang bahaya narkoba terutama di kalangan anak muda," sambung keterangan itu.
Rupanya, begitu dirilis, lagu itu malah ditertawakan oleh sejumlah warganet. Sejumlah warganet memberikan komentar jenaka melalui akun Twitter mereka.
"Pablo Escobar andai masih hidup terus dengerin lagu War On Drugs BNN juga langsung tobat dan beralih jualan terang bulan," tulis seorang warganet dengan nama AH pemilik akun @anggiherl.
Tidak hanya di akun Twitter, komentar pun banjir di kolom komentar video itu di YouTube. "Hukuman pengguna narkoba jangan disuruh rehab atau dipenjara, suruh dengerin lagu ini aja auto langsung tobat," ungkap Dayang Ranita.
"Setelah mendengar lagu ini, saya rasa lagunya Aldi Taher tidaklah begitu buruk," ujar Cara Sakharana.
Rupanya War On Drugs adalah lagu yang dibuat Imaniar bersama Iwang Noorsaid dan Neo. Di akun Instagram-nya, Imaniar menuliskan, "Terima kasih BNN RI untuk supportnya terhadap single War on Drugs."
Unggahan lainnya di Instagram pun pun menunjukkan dirinya mempromosikan lagu tersebut.
Imaniar atau Imaniar Noorsaid adalah penyanyi R&B yang memulai kariernya di era 1980-an. Sebelum dikenal sebagai penyanyi solo, dirinya bergabung dalam grup The Big Kids.
Dia memulai karier solonya pada 1985 dengan merilis sejumlah album, diantaranya ia Milikku (1985), Hasratku (1989), Kacau (1990), dan Lepas (1995).
(srs/dar)