.webp)
Setelah I Love You 3000 meledak di pasaran, Stephanie Poetri membuat keputusan besar dalam hidupnya. Dia memutuskan untuk merantau ke Amerika Serikat demi mengejar mimpinya sebagai penyanyi mancanegara.
Ketika pertama kali merantau ke Negeri Paman Sam, Stephanie Poetri menulis lagu berjudul How We Used To. Setelah sekian lama tersimpan, lagu itu akhirnya dirilis sebagai single kedua dari mini album AM:PM.
Dalam wawancara virtual dengan detikcom, Stephanie Poetri menceritakan perasaan yang dia rasakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di Amerika Serikat demi karier musiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Stephanie Poetri, memang ada perasaan takut yang dia alami. Akan tetapi, dia juga merasakan berbagai pengalaman menyenangkan selama tinggal di Negeri Orang.
Dia juga mengungkapkan dirinya tidak merasa kesepian karena memiliki banyak teman di perantauan.
"Seram dan seru, aku beruntung saja soalnya banyak teman di sana jadi nggak terlalu sendirian," ujar dia pada detikcom.
Meski mengalami beberapa penyesuaian dalam hal cara tinggal. Namun untuk urusan musik, Stephanie Poetri mengaku tidak terlalu banyak kesulitan. Sebab, dia mengatakan, caranya membuat lagu di Indonesia dan di Amerika Serikat tetap lah sama.
"Nggak terlalu sih (kesulitan) soalnya di Indonesia aku juga biasanya nulis lagunya sama kayak cara aku di US," jelas dia.
Stephanie Poetri mengatakan yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri meski berada di tempat yang benar-benar baru. Pesan itu juga sekaligus ia tujukan pada para penggemarnya.
"Just be who you are. Banyak orang yang akan menyuruh kamu lebih kaya, atau lebih ini, lebih itu. Tapi kamu harus bisa jadi diri sendiri biar kamu spesial," ungkap dia.
AM:PM akan menjadi mini album perdana dari musisi yang juga anak dari penyanyi Titi DJ itu. Sebelumnya, perempuan yang akrab disapa Meni itu telah mengeluarkan dua single dari mini album itu, yakni Selfish dan How We Used To.
Baca juga: Stephanie Poetri Buka AM:PM dengan Selfish |
(srs/tia)
