Rayhan Noor dan Agatha Pricilla belum lama ini mengeluarkan mini album berjudul Colors. Enam lagu yang terdapat dalam mini album itu memiliki cerita yang sambung menyambung membentuk sebuah kisah tersendiri.
Cerita yang dituturkan dalam mini album itu berkisah mengenai fase-fase perpisahan, patah hati hingga penerimaan selepas mengakhiri hubungan.
Meski memiliki benang merah yang bertutur mengenai pahitnya perpisahan, tetapi Rayhan Noor dan Agatha Pricilla menolak membungkus lagu-lagu mereka dengan nada yang mendayu khas lagu-lagu balada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan detikcom baru-baru ini, Rayhan Noor menuturkan alasannya. Dia sengaja membuat lagunya tidak bernada mendayu, sebab baginya, lagu dengan kisah sedih tapi bernada ceria akan memberikan rasa yang berlipat.
"Sad lyrics with happy tunes is always the saddest. Gue nggak tahu kenapa itu memberikan efek sedih lo berkali-kali lipat. Kalau lirik sedih, terus lagu balada, ya lo sudah itu lagu sedih," tutur Rayhan Noor.
"Kalau lo dengerin Someday We'll Know itu (nadanya) nggak ada sedih-sedihnya tapi pas baca liriknya, sedih banget. Itu salah satu hal yang gue temuin di warm dan closeness-nya film-film romcom. Nggak ada yang meratapi banget, musiknya depresif, nggak ada, malah medium beat gitu-gitu lah," jelas dia lagi.
"Karena kalau full album kayaknya too big lah untuk stage sekarang. Kami juga nggak mau maksain harus album, terus akhirnya kami ada-adain aja, gue nggak mau. Cerita kami ini diwakili enam lagu, ya sudah enam lagu saja," urai Rayhan Noor.Karena membentuk sebuah cerita, hal itu pula yang menyebabkan Rayhan Noor dan Agatha Pricilla tidak ingin memaksakan membuat terlalu banyak lagu bagi proyek musik mereka. Keduanya sepakat, mini album berisikan enam lagu adalah bentuk yang paling pas untuk menuturkan kisah yang mereka tulis.
Agatha Priclla menambahkan, "Akhirnya tracks-nya juga mengacu pada alur cerita yang kami buat itu."
Mengenai proses penulisan lagu-lagu dalam mini album Colors, Rayhan Noor dan Agatha Pricilla mengatakan pada mulanya mereka hanya menulis Colors ketika lokakarya pertama kali.
Menemukan kecocokan dalam penulisan lagu pertama, keduanya pun sepakat melanjutkan proyek musik mereka menjadi lebih panjang. Baru lah keduanya mencoba menulis alur cerita untuk keseluruhan lagu di mini album yang berpegang pada kisah di lagu pertama.
"Kalau kami akhirnya memutuskan bikin si alur cerita itu, kami sudah selesai bikin Colors dulu. Akhirnya kami dari situ memutuskan bikin mini album, baru deh kami tarik. Karena kami mengacu pada soundtrack-soundtrack romantic comedy yang ada senangnya, ada sedihnya, ada mirisnya, akhirnya kami bikin lah cerita itu dari awal. Sebenarnya gara-gara Colors duluan sih," ungkap Agatha Pricilla.
(srs/pus)