Jazz Gunung Hybrid Concert 2020 sukses digelar di dua tempat. Di Banyuwangi, Bintang Indrianto feat. Sruti Respati dan Sri Hanuraga Trio feat. Dira Sugandi mampu membius penonton yang tak lebih dari 300 orang dan disiarkan secara virtual.
Pertunjukan langsung diadakan di Amfiteater Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort Ijen, Banyuwangi, Sabtu (12/12/2020). Pertunjukan ini, menjadi pelepas dahaga di tengah Pandemi COVID-19, yang membatasi adanya kerumunan massa.
Meski sempat diguyur hujan, namun perhelatan Jazz Gunung Ijen 2020 di Banyuwangi berlangsung meriah. Ada penampilan tarian Jejer Jaran Dawuk Banyuwangi, guyon pembawa acara Alit dan Ghundi, serta sajian musik dari Bintang Indrianto featuring Sruti Respati pada sesi pertama.
Baca juga: Jazz Gunung 2020 Berlangsung di 2 Tempat |
Bintang dan Sruti tampil dengan tuntas walau diguyur hujan saat setengah pertunjukan berlangsung. Penonton pun tetap bertahan dengan memakai payung sambil menikmati lagu-lagu Asmaradana, Kendang Kribow, Aku Ewa, Ole Olang, Pewaris dan Ibu Pertiwi.
Ada pula lagu The Beauty of Ijen yang ditampilkan perdana di ajang ini. Secara khusus, Bintang menciptakan The Beauty of Ijen untuk ditampilkan pada kesempatan ini. Liriknya juga ditulis oleh Sruti Respati.
![]() |
"Saya kagum dengan Ijen, indah sekali. Saya dan teman-teman senang sekali ada momen bersejarah di dunia pertunjukkan musik saat ini di Jazz Gunung Ijen 2020," kata Bintang di tengah menghibur penonton.
Memasuki sesi kedua, Sri Hanuraga Trio featuring Dira Sugandi tampil mempesona membawakan deretan lagu Hyperreality, Paris Berantai, Rangkaian Melati, Ibu Pertiwi, Rek Ayo Rek, Ampar Ampar Pisang, Manuk Dadali, dan Kicir-Kicir.
Tentu ajang ini juga sebagai obat bagi penampil dan penonton. Sudah jarang bahkan tidak ada kegiatan panggung yang dirasakan oleh para musisi mengekspresikan karyanya langsung di depan penonton.
Dira yang mengenakan busana hitam-hitam itu kemudian menyanyikan lagu Rangkaian Bunga Melati, yang didedikasikan untuk para tenaga kesehatan yang selalu semangat di tengah pandemi.
Baca juga: Budjana: Djaduk Seniman yang Sangat Baik |
"Ini kali pertama kami tampil secara langsung lagi sejak bulan Februari karena berbeda sekali tampil secara virtual sebelumnya. Terima kasih Jazz Gunung Indonesia. Kami juga ucapkan terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang terus berjuang merawat pasien COVID-19. Ingin sekali memberikan rangkaian melati untuk anda," ujarnya.
Penggagas Jazz Gunung Indonesia, Sigit Pramono mengatakan, Jazz Gunung 2020 merupakan ikhtiar untuk bisa beraktivitas dan menghidupkan industri musik dan pariwisata sambil menjalankan protokol kesehatan. Jazz Gunung tahun ini mengukir sejarah baru dengan menggelar Hybrid Concert yang disiarkan secara virtual.
"Tentu ini menjadi sejarah baru bagi Jazz Gunung. Kita menggelar konser secara hibrida atau Hybrid Concert. Dari Banyuwangi, Bromo dan disiarkan dari Jogjakarta. Tentu hal ini akan mengobati kerinduan Al Jazziyah. Sekarang ini banyak seniman yang OTG (Orang Tanpa Gawean)," katanya.
Simak Video "Aksi Ahmad Albar hingga Ian Antono Hangatkan Jazz Gunung Bromo 2022"
[Gambas:Video 20detik]